ndustri pertahanan Indonesia telah berkembang selama beberapa tahun, berbagai macam pengadaan
diharapkan sebagai usaha untuk modernisasi angkatan bersenjata dan mendukung proyek pertahanan
yang ada. Ini diharapkan bisa menghasilkan peningkatan permintaan dalam peningkatan kemampuan
angkatan laut, termasuk surveillance dan perangkat keamanannya. Sebagai bagian dari komitmen ini,
PT Len Industri (Persero) mempersembahkan satu karya terbaiknya yaitu Combat Management System
(CMS). Len sebagai BUMN yang bergerak di industri pertahanan seharusnya mengambil kesempatan
ini untuk tetap menjaga dan bersinergi dengan BUMN dan perusahaan swasta lainnya. Sementara itu
dari beberapa proyek CMS yang harusnya memiliki performa baik mulai terus mengalami
keterlambatan. Maka dari permasalahan tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan
akar permasalahan yang menyebabkan keterlambatan dari proyek integrasi CMS dan mengusulkan
solusi perbaikan untuk mengurangi keterlambatan proyek tersebut.
Penelitian ini dimulai dari mengumpulkan informasi tentang proses manajemen proyek pada proyek
integrasi CMS Len. Prosesnya dilakukan melalu observasi, interview dan diskusi untuk menentukan
konstruk permasalahan. Kemudian dilakukan analisis untuk mencari akar permasalahan dari
keterlambatan proyek integrasi CMS menggunakan Current Reality Tree dan didiskusikan dengan
perwakilan dari perusahaan.
Hasil dari mencari proses mencari akar permasalahan menunjukkan dari 34 UDE ditemukan 12 akar
permasalahan untuk keterlambatan proyek. Tapi karena ada keterbatasan maka digunakan analisis
pareto untuk menyelesaikan 80% masalah yang sering muncul disebutkan oleh responden dan
menentukan mana masalah yang diprioritaskan.. Ada 7 temuan dari analisis pareto: kurangnya prioritas
proyek, kurangnya akomodasi pemangku kepentingan proyek, kurangnya identifikasi ruang lingkup
pekerjaan proyek, kurangnya akurasi desain proyek, kurangnya sistem dokumentasi proyek, kurangnya
standar rekayasa proyek dan standar untuk menjalankan proyek. Solusi untuk masalah tersebut
kemudian didiskusikan dan mana yang dipilih sebagai solusi untuk akar permasalahannya. Setiap
temuan kemudian dikelompokkan ke masing-masing sub kategorinya, karena memiliki kesamaan solusi
untuk menyelesaikannya, ada 4 kategori yang diprioritaskan.
Solusi yang diusulkan, proyek integrasi CMS membutuhkan project management office untuk
memperbaiki sistem perizinan dalam proyek, dan memperbaiki proses bisnis proyek yang ini dapat
mencakup standar rekayasa dan manajemen, pengendalian dokumentasi proyek, cakupan dan
pengumpulkan persyaratan.