digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ndustri pertahanan Indonesia telah berkembang selama beberapa tahun, berbagai macam pengadaan diharapkan sebagai usaha untuk modernisasi angkatan bersenjata dan mendukung proyek pertahanan yang ada. Ini diharapkan bisa menghasilkan peningkatan permintaan dalam peningkatan kemampuan angkatan laut, termasuk surveillance dan perangkat keamanannya. Sebagai bagian dari komitmen ini, PT Len Industri (Persero) mempersembahkan satu karya terbaiknya yaitu Combat Management System (CMS). Len sebagai BUMN yang bergerak di industri pertahanan seharusnya mengambil kesempatan ini untuk tetap menjaga dan bersinergi dengan BUMN dan perusahaan swasta lainnya. Sementara itu dari beberapa proyek CMS yang harusnya memiliki performa baik mulai terus mengalami keterlambatan. Maka dari permasalahan tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan akar permasalahan yang menyebabkan keterlambatan dari proyek integrasi CMS dan mengusulkan solusi perbaikan untuk mengurangi keterlambatan proyek tersebut. Penelitian ini dimulai dari mengumpulkan informasi tentang proses manajemen proyek pada proyek integrasi CMS Len. Prosesnya dilakukan melalu observasi, interview dan diskusi untuk menentukan konstruk permasalahan. Kemudian dilakukan analisis untuk mencari akar permasalahan dari keterlambatan proyek integrasi CMS menggunakan Current Reality Tree dan didiskusikan dengan perwakilan dari perusahaan. Hasil dari mencari proses mencari akar permasalahan menunjukkan dari 34 UDE ditemukan 12 akar permasalahan untuk keterlambatan proyek. Tapi karena ada keterbatasan maka digunakan analisis pareto untuk menyelesaikan 80% masalah yang sering muncul disebutkan oleh responden dan menentukan mana masalah yang diprioritaskan.. Ada 7 temuan dari analisis pareto: kurangnya prioritas proyek, kurangnya akomodasi pemangku kepentingan proyek, kurangnya identifikasi ruang lingkup pekerjaan proyek, kurangnya akurasi desain proyek, kurangnya sistem dokumentasi proyek, kurangnya standar rekayasa proyek dan standar untuk menjalankan proyek. Solusi untuk masalah tersebut kemudian didiskusikan dan mana yang dipilih sebagai solusi untuk akar permasalahannya. Setiap temuan kemudian dikelompokkan ke masing-masing sub kategorinya, karena memiliki kesamaan solusi untuk menyelesaikannya, ada 4 kategori yang diprioritaskan. Solusi yang diusulkan, proyek integrasi CMS membutuhkan project management office untuk memperbaiki sistem perizinan dalam proyek, dan memperbaiki proses bisnis proyek yang ini dapat mencakup standar rekayasa dan manajemen, pengendalian dokumentasi proyek, cakupan dan pengumpulkan persyaratan.