Kebutuhan analisis yang kompleks dari decision-maker bisa saja memerlukan data
cube yang tersebar pada cube yang heterogen. Dalam kondisi ini, decision-maker
perlu mengkombinasikan data cube yang heterogen tersebut menjadi sebuah cube
baru yang dapat menjawab kebutuhan decision-maker. Sayangnya, tidak semua
cube yang berkaitan memiliki penghubung berupa shared-dimension untuk
digabungkan secara otomatis dalam proses fusion cube. Hal ini membuat perlunya
identifikasi conformed dimension, dimensi yang sebenarnya merepresentasikan
benda yang sama dalam dunia nyata, untuk menjadi penghubung cube-cube yang
akan digabung.
Pada penelitian sebelumnya, identifikasi conformed dimension dalam fusion cube
telah dilakukan dengan pendekatan sintactic similarity menggunakan algoritma
Jaro-Winkler dan semantic similarity menggunakan relasi sinonim antar dimensi,
namun nilai recall dan precision-nya belum baik. Oleh sebab itu, penelitian ini
mencoba memperbaiki identifikasi conformed dimension dengan menambahkan
relasi hipernim dan hiponim dalam metode identifikasi conformed dimension.
Hasil penambahan hipernim dan hiponim dalam identifikasi conformed dimension
pada fusion cube memberikan nilai recall yang lebih tinggi dibandingkan metode
yang hanya menggunakan sinonim. Hal ini menunjukkan bahwa pengunaan
hipernim dan hiponim dalam identifikasi conformed dimension dapat meningkatkan
pencarian cube yang relevan. Di sisi lain, penambahan hipernim dan hiponim
menghasilkan precision yang lebih kecil dibandingkan metode yang hanya
menggunakan sinonim. Hal ini menunjukkan hasil dari metode yang menggunakan
sinonim, hipernim, dan hiponim memiliki tingkat kesalahan lebih tinggi dibanding
metode yang hanya menggunakan sinonim. Namun, bila dilihat dari nilai Fmeasure, yaitu nilai kesimbangan antara recall dan precision, metode yang
menggunakan sinonim, hipernim, dan hiponim memiliki nilai F-measure yang lebih
baik dibanding metode yang menggunakan sinonim saja.