Teknik penentuan lokasi target merupakan kemampuan yang sangat penting dan
bermanfaat saat ini. Terdapat beberapa teknik yang banyak dikembangkan saat ini,
berbeda-beda bergantung perangkat, algoritma, dan karakteristik sinyal yang
digunakan. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan pada bagian
akurasi, biaya penggelaran dan operasional, kompleksitas perhitungan, dan
peruntukan penggunaan.
Pada thesis ini disimulasikan sebuah teknik penentuan lokasi berupa teknik
multilaterasi menggunakan sinyal burst dari target. Berbeda dengan radar aktif,
teknik ini tidak membutuhkan pemancar sendiri, namun menggunakan sinyal
komunikasi yang dipancarkan target. Selain itu, teknik ini juga tidak melakukan
proses decode sinyal untuk mengetahui informasi di dalamnya, karena hal itu bisa
sulit dilakukan ketika sinyal bersifat rahasia.
Pengembangan algoritma dimulai dengan simulasi pada MATLAB dengan
memodelkan proses pemancaran dan penerimaan sinyal pesawat sendiri. Setelah itu
disusun algoritma penentuan lokasi sinyal dengan memanfaatkan informasi
perbedaan waktu kedatangan sinyal pada empat stasiun penerima. Setelah simulasi
mampu menghasilkan akurasi posisi yang baik dari posisi target yang berbedabeda, dilakukan setup penelitian untuk mempersiapkan keperluan implementasi.
Implementasi dilakukan dengan menerima sinyal ADS-B pesawat sipil pada empat
stasiun penerima. Setelah itu, sinyal dikirimkan ke unit prosesing pusat untuk
diolah menggunakan algoritma multilaterasi. Setelah memperoleh hasil kalkulasi,
error kalkulasi dibandingkan dengan platform ADS-B komersial yang sudah
tersedia. Error kalkulasi tersebut selanjutnya dianalisis sebagai hasil penelitian ini.