Identifikasi gangguan elektromagnetik berupa conducted emission noise yang
ditimbulkan oleh inverter pada sistem photovoltaic (PV) Off-Grid telah berhasil
dilakukan dan gambaran kualitas sampel inverter terkait kesesuaiannya terhadap
lingkungan elektromagnetik dapat diperoleh dengan membandingkan hasil
pengukuran conducted emission noise inverter terhadap limit yang ada pada
standar. Perangkat DC Line Impedance Stabilization Network (DC-LISN)
digunakan sebagai alat penerima noise dari inverter dan meneruskannya ke alat
ukur Spectrum Analyzer dan EMI Receiver sekaligus berperan sebagai peredam
noise yang berasal dari sumber tegangan supaya tidak mengganggu hasil
pengukuran. Standar CISPR 16-1-2:2014 digunakan sebagai panduan untuk
perancangan desain DC-LISN dan penentuan syarat terpenuhinya DC-LISN
sebagai perangkat pengukuran conducted emission noise inverter. Karakteristik
DC-LISN berupa impedansi dan insertion loss pada frekuensi 150 kHz s.d. 30
MHz dievaluasi menggunakan metode analitik berupa fungsi transfer (Bode Plot)
dan diverifikasi terhadap metode simulasi perangkat lunak LT-Spice. Hasil dari
kedua metode ini dijadikan sebagai acuan validasi hasil pengukuran karakteristik
impedansi dan insertion loss DC-LISN. Batas toleransi yang diizinkan oleh
standar, yakni nilai impedansi masih berada dalam rentang ±20% terhadap nilai
impedansi yang disyaratkan oleh standar dan nilai insertion loss yang masih
berada di bawah limit maksimum (-40 dB) telah dipenuhi oleh DC-LISN sehingga
perangkat ini dapat digunakan sebagai perangkat pengukuran conducted emission
noise inverter. Pengondisian pengukuran conducted emission noise dilakukan
berdasarkan standar CISPR 25:2016. Tiga buah mode diterapkan untuk
pengukuran conducted emission noise inverter, yakni mode noise floor, tanpa
beban, dan variasi beban. Beban seperti lampu LED dengan daya yang berbedabeda, charger, solder, dan kipas angin digunakan untuk mengetahui noise yang
dihasilkan oleh inverter akibat penambahan beban di sisi AC. Tiga buah sampel
inverter dengan kapasitas daya yang berbeda-beda, yakni 200 W, 300 W, dan 700
W diukur dengan menerapkan ketiga mode tersebut. Pada penelitian ini, sampel
inverter 200 W dan 300 W diidentifikasi sebagai inverter yang tidak memenuhi
persayatan kompatibilitas elektromagnetik karena memiliki beberapa nilai Quasi
ii
Peak (QP) dan Average Peak (AVP) yang melebihi limit QP dan AVP pada
standar IEC 62920:2017. Di sisi lain, inverter 700 W diidentifikasi sebagai
inverter yang telah memenuhi persyaratan kompatibilitas elektromagnetik berupa
conducted emission karena tidak adanya nilai QP dan AVP yang berada di atas
limit yang diizinkan oleh standar.