digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Identifikasi gangguan elektromagnetik berupa conducted emission noise yang ditimbulkan oleh inverter pada sistem photovoltaic (PV) Off-Grid telah berhasil dilakukan dan gambaran kualitas sampel inverter terkait kesesuaiannya terhadap lingkungan elektromagnetik dapat diperoleh dengan membandingkan hasil pengukuran conducted emission noise inverter terhadap limit yang ada pada standar. Perangkat DC Line Impedance Stabilization Network (DC-LISN) digunakan sebagai alat penerima noise dari inverter dan meneruskannya ke alat ukur Spectrum Analyzer dan EMI Receiver sekaligus berperan sebagai peredam noise yang berasal dari sumber tegangan supaya tidak mengganggu hasil pengukuran. Standar CISPR 16-1-2:2014 digunakan sebagai panduan untuk perancangan desain DC-LISN dan penentuan syarat terpenuhinya DC-LISN sebagai perangkat pengukuran conducted emission noise inverter. Karakteristik DC-LISN berupa impedansi dan insertion loss pada frekuensi 150 kHz s.d. 30 MHz dievaluasi menggunakan metode analitik berupa fungsi transfer (Bode Plot) dan diverifikasi terhadap metode simulasi perangkat lunak LT-Spice. Hasil dari kedua metode ini dijadikan sebagai acuan validasi hasil pengukuran karakteristik impedansi dan insertion loss DC-LISN. Batas toleransi yang diizinkan oleh standar, yakni nilai impedansi masih berada dalam rentang ±20% terhadap nilai impedansi yang disyaratkan oleh standar dan nilai insertion loss yang masih berada di bawah limit maksimum (-40 dB) telah dipenuhi oleh DC-LISN sehingga perangkat ini dapat digunakan sebagai perangkat pengukuran conducted emission noise inverter. Pengondisian pengukuran conducted emission noise dilakukan berdasarkan standar CISPR 25:2016. Tiga buah mode diterapkan untuk pengukuran conducted emission noise inverter, yakni mode noise floor, tanpa beban, dan variasi beban. Beban seperti lampu LED dengan daya yang berbedabeda, charger, solder, dan kipas angin digunakan untuk mengetahui noise yang dihasilkan oleh inverter akibat penambahan beban di sisi AC. Tiga buah sampel inverter dengan kapasitas daya yang berbeda-beda, yakni 200 W, 300 W, dan 700 W diukur dengan menerapkan ketiga mode tersebut. Pada penelitian ini, sampel inverter 200 W dan 300 W diidentifikasi sebagai inverter yang tidak memenuhi persayatan kompatibilitas elektromagnetik karena memiliki beberapa nilai Quasi ii Peak (QP) dan Average Peak (AVP) yang melebihi limit QP dan AVP pada standar IEC 62920:2017. Di sisi lain, inverter 700 W diidentifikasi sebagai inverter yang telah memenuhi persyaratan kompatibilitas elektromagnetik berupa conducted emission karena tidak adanya nilai QP dan AVP yang berada di atas limit yang diizinkan oleh standar.