Dewasa ini, sistem kesehatan di Indonesia masih cenderung bersifat reaktif. Demi
menangkal permasalahan tersebut, pengembangan sensor bersifat non-invasif
sebagai alat diagnostik untuk membantu individu memonitor dinamika
kesehatannya masing-masing dengan sistem point-of-care testing yang sederhana
dan tidak menarik biaya besar terus dilakukan.
Salah satu cara untuk mengetahui informasi kesehatan tubuh secara lebih mendalam
adalah dengan menghasilkan sensor non-invasif yang mampu mendeteksi analit
dalam biofluid (cairan tubuh). Dopamin (DA) merupakan salah satu jenis analit
penting yang berperan sebagai neurotransmiter yang bekerja di ginjal, sistem
kardiovaskular, dan sistem saraf pusat manusia. Nilai konsentrasi DA dalam
biofluid yang normal adalah 0-0,25 nM pada darah dan 0,3-3 µM pada urin,
sedangkan pada keringat masih dalam tahap penelitian.
Pada tugas akhir, ini dilakukan penelitian terhadap material nanokomposit fMWCNT/AgNPs yang memiliki sifat dan karakteristik unik sebagai material
sensitif sensor elektrokimia untuk mendeteksi analit DA dalam biofluid. Hasil
karakterisasi SEM dan EDS menunjukkan keberhasilan proses fungsionalisasi dan
nanokomposit logam perak pada material MWCNT. Namun optimalisasi langkah
sintesis untuk meningkatan jumlah AgNPs tidak dapat dilakukan karena kondisi
pandemik COVID-19 yang terjadi selama masa penelitian.
Berdasarkan pengujian Cyclic Voltammetry (CV) dan Differential Pulse
Voltammetry (DPV), diperoleh nilai sensitivitas, linearitas, rentang linear, limit
deteksi (LOD), limit kuantifikasi (LOQ), dan selektivitas dari material sensor fMWCNT/AgNPs yang dimodifikasi pada Glassy Carbon Electrode (GCE). Pada
penelitian ini diperoleh nilai LOD 0,2778 µM pada puncak anodik dan 0,2263 µM
pada puncak katodik yang lebih rendah daripada nilai minimal konsentrasi DA yang
normal pada urin manusia. Hasil ini menunjukkan material sensor fMWCNT/AgNPs yang disintesis mampu mendeteksi analit DA dalam biofluid urin
manusia.