digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2000 Aceng Komarudin Mutaqin
PUBLIC Alice Diniarti

Abstrak : Garansi adalah suatu kesepakatan kontraktual antara produsen dan konsunten yang mengharuskan produsen melakukan perbaikan terhadap produk yang mengalami kegagalan datam periode garansi. Bagi produsen yang menjual produk dengan garansi, produsen harus mengeluarkan ongkos tambahan sebagai ongkos pelayanan garansi. Ongkos pelayanan ini tergantung pada bentuk kebijakan garansi serta polo kerusakan produk. Ongkos ini berpengaruh besar terhadap keuntungan produsen, karena berhubungan langsung dengan harga produk. Oleh karena itu penting sekali bagi produsen untuk mengestimasi ongkos garansi secara akurat. Pada tesis ini akan dilakukan estimasi ongkos garansi dari produk sepeda motor yang dijual oleh PT. X Kebijakan garansi yang diterapkannya adalah kebijakan garansi dua dimensi, yaitu setiap sepeda motor yang dijual diberi garansi selama 6 bulan atau 6.000 km, mana yang berakhir lebih dulu. Kebijakan garansi ini berlaku untuk komponen tertentu dari unit sepeda motor. Selain itu, setiap komponen diberi garansi hanya untuk kegagalannya yang pertama. Dalam penelitian ini, sepeda motor dipandang sebagai sehuah sistem dimana komponen-komponennya berhubungan secara seri. Selanjutnya kerusakan sepeda motor dimodelkan melalui pemodelan kerusakan dari komponen-komponen yang memberikan kontribusi terbesar dari segi ongkos garansi. Pemodelan tersebut dilakukan menggunakan pendekatan satu dimensi yang dimodelkan oleh fungsi hazard bersyarat. Nilai parameter model kegagalan komponen diestimasi dengan menggunakan data klaim garansi seluruh unit sepeda motor yang dijual selama tahun 1998. Dengan mempertimbangkan bentuk kebijakan garansi serta ongkos pelayanan garansi dari setiap komponen, maka dapat dihitung ongkos garansi per sepeda motor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 220 komponen yang dtjamin oleh garansi, ada 13 buah komponen memberikan kontribusi sebesar 80% dari total ongk-osgaransi seluruh klaim. Selanjutnya dengan menggunakan aproksimasi bahwa ongkos garansi per unit sepeda motor berbanding lurus dengan presentase total ongkos garansi, mak.a total ongkos garansi per unit sepeda motor adalah Rp.1281 (atau sekitar 0.01% dari harga jual unit sepeda motor). Hal ini masih terlalu kecil, karena menurut Blischke dan Murthy (1994) sebagian besar perusahaan yang menjual produk mengeluarkan ongkos garansi sekitar 1,0-1,9% dari hargajualproduk.