ABSTRAK Dicky Adrian
PUBLIC Alice Diniarti COVER Dicky Adrian
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 1 Dicky Adrian
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Dicky Adrian
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Dicky Adrian
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Dicky Adrian
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Dicky Adrian
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Dicky Adrian
PUBLIC Alice Diniarti
Proses peremajaan video dapat dilakukan dengan meningkatkan nilai FPS pada video dan melakukan pewarnaan pada tiap frame-nya. Metode konvensional yang biasa dipakai adalah dengan menggunakan motion blur dan dengan melakukan pewaranaan satu per satu untuk tiap frame. Akan tetapi, cara konvensional tersebut memerlukan banyak waktu, memiliki cost yang tinggi, dan penggunaan motion blur menghilangkan detail-detail yang ada pada video. Oleh karena itu, pada tugas akhir kali ini dilakukan proses peremajaan video dengan. menggunakan teknik pembelajaran mesin.
Pada penelitian ini dilakukan eksperimen untuk teknik-teknik terbaik dari komponen-komponen yang dibutuhkan dalam proses peremajaan video. Untuk eksperimen tersebut dilakukan dari segi kuantitatif dengan menggunakan metrik-metrik tertentu, segi kualitatif dengan membandingkan hasil yang didapat dengan frame sebenarnya dan juga dari segi load performance-nya dengan membandingkan kecepatan pembangkitan frame dari tiap teknik. Berdasarkan hasil eksperimen tersebut akan dilakukan implementasi aplikasi untuk memudahkan proses peremajaan video.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapat bahwa aplikasi peremajaan video. yang dibangun dapat menghasilkan video yang cukup baik. Dengan nilai PSNR rata-rata 30,07 dan nilai SSIM rata-rata 0,85 yang didapatkan dari sekitar 100.000 frame. Dengan nilai-nilai metrik tersebut, video yang dihasilkan sudah dapat dilihat oleh mata manusia tanpa terlihat bahwa terdapat frame yang dihasilkan dengan proses pembelajaran mesin yang dilakukan