digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Aulia Rinata
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Aulia Rinata
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Aulia Rinata
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Aulia Rinata
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Aulia Rinata
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Aulia Rinata
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Pada pertengahan tahun 2017, Bank Indonesia menerbitkan peraturan yang menjadi terobosan baru bagi tatanan sistem pembayaran elektronis di Indonesia, yaitu Gerbang Pembayaran Nasional Indonesia (NPG). Melalui program NPG ini Bank Indonesia menargetkan efisiensi nasional melalui gerakan tanpa uang tunai. NPG dibentuk melalui sistem yang terdiri atas standar, switching, dan services yang dibangun melalui serangkaian aturan dan mekanisme untuk mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara nasional. Berbeda dengan praktik di negara lainnya, dimana bank sentral hanya menunjuk satu operator NPG, di Indonesia terdapat empat lembaga switching NPG yang berasal dari sektor swasta, salah satunya adalah PT Jaringan Transaksi Elektronik Indonesia (PT JTEI). Implementasi peraturan NPG ini berdampak pada PT JTEI. Komodifikasi adalah salah satu dampak NPG. Kondisi ini telah mengubah suasana persaingan antara Switching Agency untuk memenangkan pasar. Akibatnya, hal ini dapat mengancam pendapatan PT JTEI. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pertumbuhan bisnis untuk PT JTEI pada layanan payment switch dalam rangka mengeksplorasi aliran pendapatan baru, sehingga perusahaan dapat bertahan dan tumbuh di era NPG. Untuk mengembangkan strategi pertumbuhan, penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kondisi lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Kondisi lingkungan eksternal dilakukan dengan menggunakan PESTEL, Porter’s Five Forces, dan Competitive Analysis. Sedangkan lingkungan internal perusahaan dianalisis menggunakan model Core Competency, VRIO, serta Porter’s Value Chain. Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan terkait di PT JTEI dan Bank Indonesia. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari sumber informasi yang relevan. Hasil analisis eksternal dan internal di atas kemudian dieksplorasi untuk mengembangkan opsi strategi pertumbuhan menggunakan Ansoff Matrix atau juga dikenal sebagai Product/Market Expansion Grid. Kemudian opsi strategi pertumbuhan dipilih berdasarkan kriteria yang ditentukan. Opsi strategi yang dipilih akan dirumuskan ke dalam Five Diamonds Framework dan Model Business Canvas. Penelitian ini juga dilengkapi dengan rencana implementasi untuk perusahaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa PT JTEI sebaiknya memilih strategi Pengembangan Produk dari Ansoff Matrix dengan mengembangkan layanan payment switch tanpa kartu kepada Bank, e-wallet dan e-commerce untuk melayani transaksi belanja online. Strategi tersebut dikombinasikan dengan strategi Low-Cost Leadership sehingga PT JTEI lebih flexible dalam memenangkan persaingan di industri ini.