Undular bore merupakan fenomena gelombang permukaan, yang terjadi pada
transisi dari aliran cepat (superkritis) menuju aliran yang tenang (subkritis). Transisi
tersebut bersifat mulus namun bergelombang, diikuti oleh sederetan gelombang
tanpa disertai gelombang pecah. Penelitian ini mempelajari fenomena pembentukan
undular bore melalui pemodelan matematika dan simulasi numerik. Untuk
dapat memodelkan fenomena ini dengan benar diperlukan model matematika yang
dapat mendeskripsikan efek nonlinearitas dan dispersif sekaligus, yakni merupakan
model non-hidrostatik. Dalam studi ini digunakan persamaan tipe Boussinesq, yang
merupakan pengembangan dari SWE, yakni dengan adanya tambahan suku-suku
dispersif. Persamaan diturunkan menggunakan metode perturbasi terhadap fungsi
potensial dengan order tinggi. Model yang diperoleh merupakan perluasan dari
persamaan Boussinesq standar.
Persamaan tipe Boussinesq selanjutnya diselesaikan secara numerik menggunakan
metode beda hingga eksplisit, dengan prosedur prediktor-korektor, menggunakan
besaran kedalaman air dan fluks dalam setiap evolusinya. Validasi skema numerik
dilakukan dengan uji simulasi perambatan gelombang soliter. Skema numerik
menunjukkan adanya keseimbangan antara efek non-linear dan dispersif.
Skema numerik yang telah dibangun diimplementasikan untuk simulasi pembentukan
undular bore. Hasil studi ini menunjukkan adanya kesesuaian dengan hasil
eksperimen maupun hasil numeris peneliti lain. Selain itu, juga dikaji pengaruh
parameter bilangan Froude dan kemiringan saluran terhadap pembentukan undular
bore. Bila bilangan Froude semakin besar maka amplitudo undulasi juga semakin
besar dengan kecepatan fase yang lebih besar pula. Dalam studi juga dipelajari
keseimbangan energi pada undular bore secara kuantitatif. Dari persamaan energi
yang diturunkan, diperoleh hasil bahwa tidak ada energi yang hilang pada pembentukan
undular bore.