Penelitian disertasi ini melaporkan pembuatan sebuah sistem pengukuran
konsentrasi CO2 pada campuran gas N2 dan CO2. Pengukuran konsentrasi gas CO2
dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode konduktivitas termal dan
metode akustik. Kedua metode ini memiliki kelebihan di antaranya dapat mengukur
konsentrasi CO2 dalam campuran gas dengan baik dari rentang 0-2000 ppm dan
teknik pembuatan sistem mudah.
Pada penelitian ini, dilakukan improvisasi dengan memodifikasi termopile IR
pasaran yang nantinya akan berfungsi sebagai detektor konduktivitas termal untuk
mengukur konsentrasi gas CO2 pada campuran gas. Modifikasi dilakukan dengan
melepaskan jendela IR pada termopile, sehingga dapat terpapar langsung oleh gas
CO2 yang akan dideteksi. Termopile dipanaskan dengan pemberian arus AC pada
kaki masukan termopile, sehingga termopile memberikan radiasi panas di
lingkungan sekitarnya. Campuran gas (N2 dan CO2) dengan konsentrasi tertentu
dialirkan ke dalam sistem akan menyerap radiasi panas dari termopile. Semakin
besar konsentrasi CO2 dalam campuran gas, penyerapan panas oleh campuran gas
semakin kecil, sehingga tegangan keluaran dari termopile semakin besar.
Hasil pengukuran konsentrasi CO2 dari sistem pengukuran diuji dengan dua cara,
pertama menggunakan sensor pembanding MG811 dan menggunakan perhitungan
secara teoritik.
Pada pengujian awal, konsentrasi CO2 dideteksi dengan menggunakan satu buah
termopile. Dari hasil pengujian, termopile dapat mengukur konsentrasi CO2 pada
campuran gas dengan baik, terbukti hasil pengukuran sesuai dengan model Mason
Saxena. Hasil ini membuktikan bahwa termopile dapat digunakan sebagai detektor
konduktivitas termal untuk mengukur konsentrasi dari gas CO2 pada campuran gas.
Pada pengujian lanjutan, digunakan empat buah termopile yang dikonfigurasi
jembatan (wheatstone bridge) dengan tujuan untuk meningkatkan ketelitian dari
sistem pengukuran dalam mendeteksi perubahan konsentrasi CO2 dalam campuran
gas (N2 dan CO2). Dengan menggunkan konfigurasi jembatan dari empat termopile
ini, diharapkan sistem pengukuran ini dapat mengukur perubahan konsentrasi CO2
dalam orde kecil. Hasil pengujian memperlihatkan sistem pengukuran dapat
mendeteksi konsentrasi gas CO2 dengan baik dari 0-2000 ppm dengan kesalahan
relatif 3.8%.
Metode akustik yang digunakan adalah dengan memanfaatkan pergeseran fasa
antara sinyal gelombang ultrasonik yang ditransmisikan dan diterima secara terus
menerus sebagai fungsi dari kecepatan suara. Perbedaan fasa diperoleh dengan
membandingkan fasa gelombang ultrasonik yang diterima oleh kedua mikrofon
yang mengukur gas referensi dan campuran gas. Besar beda fasa yang diperoleh
sebagai fungsi kecepatan suara dikonversi menjadi besar konsentrasi CO2 pada
campuran gas (N2 dan CO2). Dari hasil pengujian, sistem pengukuran dapat
mengukur konsentrasi gas CO2 dengan baik dari rentang 0-2000 ppm dengan
kesalahan relatif 6.55%.
Dari keseluruhan hasil yang diperoleh, dengan menggunakan metode konduktivitas
termal dan metode akustik, sistem pengukuran yang dibangun dapat mengukur
konsentrasi CO2 dalam campuran gas dengan baik dari rentang 0-2000 ppm, dan
teknik pembuatan sistem mudah.