digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1996_TS_PP_MAYOH_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Ringkasan: Adanya persaingan yang tinggi diantara para operator taksi kota berargo di Kotamadya Bandung ini pada khususnya dan persaingan diantara para operator angkutan kota pada umumnya,mengharuskan Koperasi Usaha Angkutan Taksi KUAT) untuk dapat memberican pelayanan yang terbaik kepada para penumpangnya, bukan saja dengan cara hanya mempekerjakan pengemudi-pengemudi yang menguasai cara mengemudi, sopan, dan ramah, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah taksi-taksi KUAT yang dioperasikan harus selalu dalam keadaan menarik,nyaman, dan aman untuk dikendarai serta tidak mengalami gangguan /kerusakan pada saat sedang dikendarai. Hal ini sangat erat kaitannya dengan masalah pemeliharaan dan persediaan komponen-komponen serta peremajaan taksi-taksi KUAT tersebut.Selama ini pemeliharaan taksi-taksi KUAT dilakukan dengan cara pemeriksaan taksi-taksi tersebut setelah selesai beroperasi dan pemeliharaan penggantian/kerusakan terhadap material-material taksi (termasuk konponen-komponen taksi yang rusak, aus, atau sudah habis. Penyediaan material-material taksi di gudang KUAT, dilakukan berdasarkan perkiraan rata-rata data kerusakan masa lalu.Peremajaan taksi-taksi KUAT juga didasarkan kepada perkiraan dan pengalaman para pengurus KUAT daiam mengelola taksi-taksi 4848 (karena mayoritas pemegang saham dan pengurus KUAT adalah juga merupakan pemegang saham dan pengelola taksi-taksi 4848.Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini bertujuan untuk memberikan atternatif lain dalam menentukan kebijaksanaan pemeliharaan, persediaan, dan peremajaan taksi-taksi KUAT, benrpa pemeliharaan pencegahan, persediaan (dengan Model Q Probabilistik), dan peremajaan (dengan Model Deterministik) taksi-taksi KUAT. Dengan adanya altermatif kebijaksanaan yang baru ini, pengurus KUAT dapat mengadakan studi perbandingan, agar penetapan kebijaksanaan pemeliharaan, persediaan, dan peremajaan taksi-taksi KUAT di masa yang akan datang menjadi lebih tepat dan efisien.Penetapan kegiatan pemehiraraan pencegahan dan persediaan, didahulrri dengan penentuan komponen-komponen mana yang akin diteliti, dimana pada penelitian ini komponen-komponen tersebut disebut komponen kritis dan ditentukan berdasarkan 2 kriteria, yaitu komponen-komponen itu menrupakan 20% komponen yang menghabiskan ongkos pemakaian tertinggi dan komponen-komponen tersebut memiliki laju kerusakan yang meningkat terhadap waktu.Dari hasil penerapan Metode Analisis ABC (Pareto Analysis) pada pemalcaian komponenkomponen KUAT seisms periode penelitian, didapat 20 komponen yang tennasuk Kelas A. Dari pengujian kecocokan terhadap distribusi-distribusi Weibull, normal, den gamma, hanya ada 19 komponen yang termasuk komponen kritis, yaitu : Joint Shaft Luar, Shokbreeker Depan, Lager Depan, Ring Scher, Paking silinder Cop, Ball Joint, Switch Radiator, Dekrup, Scher, Pirado Depan, Plat Kopling, Lager Belakang, Busi Pemanas, Terod End, Kabel Kopling, Sayap (Kann dan Kin), Selang Fleksrbel Dinamo Jalan, Dreg Lager, dan Kabel Perseneleng.Dua syarat untuk dapat dilakukannya kegiatan penggantian pencegahan adalah komponen yang diteliti harus memiliki ongkos penggantian kerusakan (Cf) yang lebih besar daripada ongkos penggantian pencegahannya (Cp) dan harus memiliku laju kerusakan yang meningkat terhadap waktu (dimana kesembilan belas komponen kritis di atas memiliki laju kerusakan yang meningkat terhadap waktu). Ternyata pada semua komponen kritis di atas dapat dilakukan kegiatan penggantian pencegahan, kecuali pada komponen Busi Pemanas, karena pada komponen Busi Pemanas, nilai Cf < Cp, sehingga merugikan bila dilakukan kegiatan penggantian pencegahan.