digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak: Jumlah kecelakaan Lalu lalu lintas di Indonesia yang tercatat selama dekade terakhir (1980-1990) menunjukan penurunan yang cukup tajam (49%), tetapi jumlah korban mati memperlihatkan angka yang tetap (10.000 mati/tahun). Dibandingkan dengan beberapa negara, korban mati per 10.000 kendaraan menunjukan nilai 6 kali lebih besar dari nilai dari negara maju; 34% korban mati dari kecelakaan lalu lintas adalah pengendara sepedamotor. Di Bandung (1990), sekitar 43% korban lalu lintas adalah pengendara sepedamotor. Sejak tahun 1985, pihak Kepolisian mengkampanyekan penggunaan helm bagi pengendara sepedamotor dalam upaya meningkatkan keselamatan para pengendara. Tujuan studi ini adalah (1) mengetahui seberapa banyak luka di kepala bagi pengendara sepedamotor akibat kecelakaan lalu lintas, (2) mencari hubungan antara pemakaian helm dengan luka di kepala, (3) meneliti seberapa jauh manfaat potensial dari pemakaian helm yang benar di Indonesia. Studi ini dilakukan di kota Bandung dan didasarkan kepada data kecelakaan lalu lintas dari Polisi (3-L) selama 1989-1993, bagian pencatatan medik RSHS untuk tahun 1991-1993, dan secara khusus melakukan pengisian formulir kecelakaan di Gawat Darurat RSHS selama 45 hari (15 Pebruari-Maret 1994). Juga diamati penggunaan helm oleh pengendara selama 3 jam sibuk di sembilan ruas jalan. Asumsi dari studi ini adalah bahwa semua helm adalah standar, dengan hipothesa (1) bahwa persentase korban mati atau luka berat (:3-L & EmU) bagi yang memakai helm pasti lebih kecil dibandingkan dengan persentase yang tidak memakai helm. (2) Persentase pemakaian helm bagi yang mengalami luka di kepala harus lebih kecil dibandingkan dengan persentase dari pemakaian helm di jalan. Hasil perhitungan mengindikasikan bahwa lebih dari sepertiga korban kecelakaan lalu lintas adalah pengendara sepedamotor, di mana sekitar 56% dari mereka mati di tempat kecelakaan atau mengalami luka berat. Sekitar 40% korban luka di kepala. Data lapangan dan data lainnya menunjukan bahwa penggunaan helm adalah lebih dari 85%, namun hanya sekitar 42% yang memakai helm dengan benar. Dari uji statistik diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara pemakaian helm dengan tanpa helm bagi pengendara sepedamotor pada tingkat kepercayaan 95%, yaitu menggunakan helm dibandingkan tanpa helm tidak mengurangi angka kematian ataupun luka di kepala. Jadi, pada saat ini, penggunaan helm belum memberikan manfaat keselamatan bagi pengendara sepedamotor. Bagaimanapun, ternyata estimasi pemakaian helm dari berbagai sumber data memberikan perbedaan yang nyata.