COVER Pedrick Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Pedrick Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Pedrick Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Pedrick Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Pedrick Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Pedrick Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Pedrick Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Pedrick Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Batik adalah salah satu budaya Indonesia yang harus terus dilestarikan.
Sejak dikukuhkannya batik oleh UNESCO sebagai World Heritage pada tahun
2009, pasar batik di dunia internasional terus meningkat sehingga mendorong
industri batik di Indonesia untuk meningkatkan jumlah produksi batik. Menurut
salah satu pengusaha batik di Bandung, jumlah produksi batik mengalami
fluktuasi yang bergantung pada musim. Pada musim hujan, produksi batik
mengalami penurunan sebesar 30%. Kualitas batik berbahan zat warna indigosol
bergantung pada proses penyinaran. Saat intensitas matahari rendah, aktivasi zat
warna tidak berjalan dengan baik sehingga kualitas yang dihasilkan juga rendah.
Pada penelitian ini, dilakukan pengujian kain hasil penyinaran matahari
dengan kain hasil penyinaran ultraviolet untuk beberapa warna indigosol.
Penyinaran ultraviolet dilakukan dengan meletakkan kain dibawah panel LED UV
yang terdapat pada sebuah rangka penyinaran. Dari hasil pengujian yang
dilakukan, diperoleh panjang gelombang, intensitas penyinaran, dan lama
penyinaran ultraviolet yang paling efektif untuk masing-masing warna indigosol.
Hasil pengujian diolah dengan teknik spektrometri. Pada tahap perancangan,
dilakukan pembuatan prototipe mesin. Terdapat tiga tahapan besar dalam
pembuatan prototipe, yaitu: pembuatan sistem penyinaran, pembuatan rangka, dan
integrasi sistem. Selanjutnya dibuat sebuah HMI (Human Machine Interface)
sebagai antarmuka dengan sistem prototipe.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh data bahwa untuk
mendapatkan, intensitas penyinaran ultraviolet yang efektif maka jarak penyinaran
diatur sebesar 10 cm untuk setiap warna indigosol yang diuji dengan panjang
gelombang ultraviolet yang digunakan sebesar 395 nm. Intensitas yang dihasilkan
oleh panel LED UV lebih kecil jika dibandingkan dengan intensitas yang
dihasilkan oleh sinar matahari sehingga dibutuhkan lama penyinaran ultraviolet
yang lebih lama dibandingkan penyinaran matahari untuk setiap warna indigosol
yang diuji. Data lama penyinaran masing-masing warna indigosol dijadikan
database sehingga proses penyinaran menggunakan prototipe mesin.