digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1994_TS_PP_SAEFUDIN_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

AbstrakSuatu penelitian mengenai komunitas hewan makrobentos di Situ Sangiang, suatu danau kecil di Sukaraja, Tasikmalaya-Jawa Barat telah dilakukan berdasarkan lima kali pengamatan dengan selang waktu dua minggu mulai b September s.d. 31 Oktober 1992. Pencuplikan dilakukan dengan menggunakan keruk Ekman berukuran 0,15 m x 0,15 m, di sembilan stasiun tetap di berbagai bagian danau yang berbeda kedalamannya. Suhu, kandungan oksigen terlarut, kedalaman, pH, sifat sedimen (kandungan organik, kandungan serasah, dan komposisi partikel) merupakan faktor-faktor lingkungan abiotik yang diukur. Secara keseluruhan dijumpai 12 species hewan makrobentos yang tercuplik selama penelitian ini (dua species Gastropoda, enam species Insecta pra-dewasa, dua species Oligochaeta, satu species Nematoda, dan satu species Crustacea). Chironomus sp., Chaoborus sp. dan Branchiura sowerbyi merupakan species hewan makrobentos yang predominan. Indeks keanekaragaman (H') komunitas-komunitas hewan makrobentos di stasiun-stasiun pengamatan bervariasi menurut ruang dan waktu, yang dipengaruhi oleh kedalaman, kandungan oksigen terlarut, serta kandungan organik, serasah kasar, lanau, dan liat sedimen. Analisis Regresi Ganda Bertahap, menunjukkan bahwa faktor lingkungan abiotik yang mempengaruhi setiap takson hewan makrobentos relatif mirip satu sama lain. Faktor lingkungan abiotik tersebut adalah . kedalaman, kandungan oksigen terlarut, sifat sedimen (kandungan organik, kandungan serasah, dan komposisi partikel), dan suhu. Perbedaan puncak kelimpahan populasi dan interaksi biotik antar-species, diduga memainkan peranan penting dalam membentuk struktur komunitas dan mengatur sebaran meruang dan mewaktu hewan makrobentos. Kemiripan komunitas-komunitas hewan makrobentos antar-stasiun juga dibahas.