COVER Fikri Rizky Al Fadhil
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Fikri Rizky Al Fadhil
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Fikri Rizky Al Fadhil
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Fikri Rizky Al Fadhil
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Fikri Rizky Al Fadhil
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Fikri Rizky Al Fadhil
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Fikri Rizky Al Fadhil
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Hotel merupakan salah satu contoh bangunan komersial dengan tingkat konsumsi
energi yang cukup tinggi, Hal ini dikarenakan hotel diharuskan untuk
menyediakan layanan dan kenyamanan terhadap pengguna jasanya, Oleh karena
itu dilakukan penelitian pada suatu bangunan hotel di Kota Bandung untuk
mencari peluang konservasi energi yang dapat diterapkan. Upaya yang dilakukan
yaitu dengan mengevaluasi IKE (Intensitas Konsumsi Energi) dari bangunan.
Semakin rendah nilai IKE, maka semakin baik penghematan yang telah dilakukan.
Evaluasi nilai IKE bangunan hotel dilakukan dengan simulasi menggunakan
software Energyplus V8.40. Evaluasi nilai IKE dari simulasi kondisi aktual
menunjukkan nilai IKE bangunan hotel sebesar 252,20 kWh/m2/tahun dengan
kondisi temperature setpoint terpasang seringkali tidak tercapai. Parameter yang
diubah dari simulasi yaitu nilai SC kaca, temperature setpoint, dan juga
penambahan kapasitas chiller. Dari simulasi yang dilakukan, penghematan yang
paling efektif yaitu ketika kapasitas chiller menjadi dua kali lipatnya, serta
dinaikkan temperature setpoint sehingga didapat penurunan nilai IKE pada
temperature setpoint 25ÂșC sebesar 21,43% (48 kWh/m2/tahun) pada pengaturan
seluruh area dan 9,19% (21 kWh/m2/tahun) pada pengaturan setpoint di area
publik. Dengan pengaturan tersebut, ketercapaian setpoint pada area publik lebih
baik setelah digunakan dua chiller dibanding dengan satu chiller.