COVER Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Superoksida dismutase (SOD) adalah protein antioksidan alami yang berfungsi mengatalisis reaksi
dismutasi radikal O2
-
menjadi O2 dan H2O2. Enzim ini berpotensi menjadi senyawa terapeutik yang
penting dalam mengatasi tekanan oksidatif. Karena ukurannya yang besar, SOD sulit diabsorpsi
pada usus. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada penelitian sebelumnya di Laboratorium
Bioteknologi Farmasi ITB telah dilakukan fusi SOD Citrus limon dengan peptida gliadin
LGQQQPFPPQQPYPQPQPF (GliSOD_P51) dan QQPYPQPQPF (GliSOD_P61). Pada penelitian ini
ditentukan mekanisme kedua peptida gliadin tersebut dalam meningkatkan permeabilitas epitel
usus terhadap SOD. Penelitian diawali dengan overproduksi, pemurnian dan pemekatan protein
SOD tanpa gliadin (SODCl), GliSOD_P51 dan GliSOD_P61. Protein murni tersebut kemudian
dikarakterisasi dengan SDS-PAGE dan diuji aktivitasnya dengan metode zimografi. Protein SODCl,
GliSOD_P51 dan GliSOD_P61 murni diuji permeabilitas dengan metode kultur sel Caco-2. Analisis
SDS-PAGE dilakukan untuk menentukan keberadaan SOD di kompartemen apikal dan basolateral
setelah uji permeabilitas. Untuk keperluan analisis ekspresi gen, dilakukan isolasi RNA dari kultur
sel Caco-2 yang telah diuji permeabilitas. RNA kemudian ditranskripsi balik untuk memperoleh
cDNA yang akan digunakan untuk qPCR. Primer yang digunakan untuk qPCR diuji spesifisitas dan
efisiensinya. Analisis ekspresi gen ZO-1, claudin-2 dan occludin dilakukan dengan metode qPCR
dan dianalisis hasilnya dengan metode kuantifikasi relatif Livak. Peptida gliadin pada GliSOD_P51
dan GliSOD_P61 mampu meningkatkan permeablitas epitel usus terhadap SOD. GliSOD_P51 dan
GliSOD_P61 mampu menembus monolayer sel Caco-2, sedangkan SODCl tidak. Peptida gliadin
pada GliSOD_P51 dan GliSOD_P61 mampu membuka tight junction dengan mekanisme
menurunkan ekspresi gen claudin-2 dan occludin, tanpa mempengaruhi ekspresi gen ZO-1.