digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Alya Ghina Aqila Arham
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Superoksida dismutase (SOD) adalah protein antioksidan alami yang berfungsi mengatalisis reaksi dismutasi radikal O2 - menjadi O2 dan H2O2. Enzim ini berpotensi menjadi senyawa terapeutik yang penting dalam mengatasi tekanan oksidatif. Karena ukurannya yang besar, SOD sulit diabsorpsi pada usus. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada penelitian sebelumnya di Laboratorium Bioteknologi Farmasi ITB telah dilakukan fusi SOD Citrus limon dengan peptida gliadin LGQQQPFPPQQPYPQPQPF (GliSOD_P51) dan QQPYPQPQPF (GliSOD_P61). Pada penelitian ini ditentukan mekanisme kedua peptida gliadin tersebut dalam meningkatkan permeabilitas epitel usus terhadap SOD. Penelitian diawali dengan overproduksi, pemurnian dan pemekatan protein SOD tanpa gliadin (SODCl), GliSOD_P51 dan GliSOD_P61. Protein murni tersebut kemudian dikarakterisasi dengan SDS-PAGE dan diuji aktivitasnya dengan metode zimografi. Protein SODCl, GliSOD_P51 dan GliSOD_P61 murni diuji permeabilitas dengan metode kultur sel Caco-2. Analisis SDS-PAGE dilakukan untuk menentukan keberadaan SOD di kompartemen apikal dan basolateral setelah uji permeabilitas. Untuk keperluan analisis ekspresi gen, dilakukan isolasi RNA dari kultur sel Caco-2 yang telah diuji permeabilitas. RNA kemudian ditranskripsi balik untuk memperoleh cDNA yang akan digunakan untuk qPCR. Primer yang digunakan untuk qPCR diuji spesifisitas dan efisiensinya. Analisis ekspresi gen ZO-1, claudin-2 dan occludin dilakukan dengan metode qPCR dan dianalisis hasilnya dengan metode kuantifikasi relatif Livak. Peptida gliadin pada GliSOD_P51 dan GliSOD_P61 mampu meningkatkan permeablitas epitel usus terhadap SOD. GliSOD_P51 dan GliSOD_P61 mampu menembus monolayer sel Caco-2, sedangkan SODCl tidak. Peptida gliadin pada GliSOD_P51 dan GliSOD_P61 mampu membuka tight junction dengan mekanisme menurunkan ekspresi gen claudin-2 dan occludin, tanpa mempengaruhi ekspresi gen ZO-1.