Demam merupakan suatu kondisi yang umum terjadi terutama pada balita. Penanganan demam
pada balita sangat tergantung pada peran orang tua, terutama ibu. Tingkat pengetahuan ibu yang
berbeda akan berdampak pada pengelolaan demam pada balita yang berbeda pula. Di Kecamatan
Batununggal yang merupakan salah satu kawasan padat penduduk di Kota Bandung, data
kunjungan berobat karena gejala demam ke Poli klinik MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)
Puskesmas Ibrahim Adjie terbilang tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang demam dengan pengelolaan demam
pada balita. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pendekatan potong lintang.
Subjek penelitian adalah ibu dari balita yang menderita atau pernah menderita sakit dengan
disertai gejala demam, yang mengunjungi poli MTBS pada bulan Januari hingga April 2017.
Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuisioner terbimbing yang telah diujicobakan. Data
dianalisis dengan uji korelasi Spearman menggunakan SPSS versi 20. Jumlah responden pada
penelitian ini adalah 54 orang ibu dengan rerata usia ibu adalah 31,8±6,96 tahun. Hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar responden berpendidikan sedang dan memiliki keinisiatifan yang
baik dalam mencari informasi terkait demam. Pekerjaan responden terbanyak adalah ibu rumah
tangga (77,7%) dan sebagian besar penghasilan keluarga sebesar UMR Kota Bandung. Dijumpai
sebanyak 35,2% responden memiliki pengetahuan yang rendah tentang demam, sedang (55,5%)
dan tinggi (9,3%). Sebanyak 82% responden memiliki pengelolaan demam yang baik, sedangkan
18% lainnya memiliki pengelolaan demam yang buruk. Ditemukan hubungan bermakna antara
tingkat pengetahuan ibu tentang demam dengan pengelolaan demam pada balita dengan nilai
p=0,001 dan nilai koefisien korelasi 0,520 yang menunjukkan hubungan yang cukup kuat antara
tingkat pengetahuan ibu dan pengelolaan demam pada balita.