Kegiatan investasi di pasar saham bertujuan untuk melindungi uang investor dari tingkat inflasi dengan
mendapatkan keuntungan dari capital gain dan dividen. Menempatkan uang di rekening tabungan atau
setoran deposito hanya dapat menurunkan nilai uang investor. Di pasar saham Indonesia ada peluang
besar bagi investor untuk berinvestasi dengan melihat tingkat pertumbuhan tahunan Indeks Saham
Indonesia (Indeks Harga Saham Gabungan) untuk sepuluh tahun terakhir dengan rata-rata 25% per
tahun atau 19% di atas tingkat deposito dan 24% di atas tingkat tabungan. Peluang di pasar saham
dapat dilihat tidak hanya dari tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata dari Indeks Komposit tetapi juga
dari pertumbuhan yang signifikan dari masing-masing perusahaan seperti Garuda Indonesia 172%,
Bank Permata 93%, dan Wijaya Karya 56% hanya dalam 6 bulan.
Faktor utama yang membuat investor kehilangan uang di pasar saham adalah karena posisi mereka
berlawanan dengan pasar. Itu sebabnya dalam tesis ini penulis mencoba mengambil peluang di Pasar
Saham Indonesia dengan menggunakan analisis teknis untuk merumuskan pilihan strategi investasi
dengan menggunakan faktor analisis teknis untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang
struktur pasar setiap harga saham perusahaan dari area supply penjual dengan mengidentifikasi area
resistensi, permintaan area pembeli dengan mengidentifikasi area dukungan dan keluar strategi yang
dilakukan pada Indeks SME-PERFINDO 25.
Ada 3 langkah untuk merumuskan strategi pemilihan investasi. Langkah pertama adalah dengan
mengidentifikasi tren keseluruhan dari setiap harga saham perusahaan. Langkah kedua adalah
mengidentifikasi tingkat area penawaran dan permintaan untuk bertindak sebagai area jual beli dan
langkah ketiga adalah mengidentifikasi pola untuk mendapatkan harga target yang terukur yang akan
bertindak sebagai area penjualan di masa depan. Berdasarkan analisis 25 saham dalam Indeks
PERFINDO UKM, total 15 saham direkomendasikan untuk dibeli. Kemudian rekomendasi optimal
adalah total 11 saham, rekomendasi optimal ini berasal dari matriks hubungan risiko dan imbalan.
Evaluasi analisis analisis teknis kemudian mengungkapkan bahwa dari total 11 rekomendasi optimal 6
menguntungkan dan 5 tidak menguntungkan atau dengan rasio tingkat kemenangan 54,55%