digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) adalah perusahaan pesawat yang termasuk ke dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN). NC212i adalah salah satu produk unggulan PTDI. Pesawat NC212i memiliki permintaan yang cukup tinggi, yaitu 6 unit pesawat per tahun. Lintas perakitan Final Assembly Line (FAL) pesawat NC212i pada kondisi existing dan rencana perbaikan yang dimiliki PTDI belum mampu mencapai desired cycle time yang dibutuhkan, yaitu 41 hari kerja. Tidak tercapainya desired cycle time disebabkan oleh belum adanya metode penentuan jumlah stasiun kerja, metode pengalokasian operasi, dan metode penentuan kebutuhan operator yang dapat digunakan. FAL pesawat NC212i membutuhkan model yang mampu mengintegrasikan seluruh metode tersebut agar mencapai target produksi yang dihasilkan dengan kebutuhan stasiun kerja yang minimal. Model matematis mixed integer linear programming (MILP) dijadikan referensi untuk menghasilkan model yang sesuai dengan karakteristik FAL pesawat NC212i. Fungsi objektif model adalah meminimasi jumlah operator sebagai objektif primer dan kemudian mencoba meminimasi jumlah stasiun kerja multi-manned yang digunakan dengan batasan precedence constraint, desired cycle time, worker constraint, dan work area limitation. Dikembangkan algoritma heuristik yang merepresentasikan seluruh persamaan matematis dalam model hasil pengembangan untuk menyelesaikan permasalahan penelitian. Algoritma heuristik menghasilkan pengalokasian operasi untuk perakitan di FAL pesawat NC212i dengan batasan desired cycle time sehingga dapat mencapai target produksi yang diinginkan. Algoritma heuristik menghasilkan rancangan lintas perakitan dengan kebutuhan 3 stasiun kerja dan 48 operator. Solusi usulan memangkas biaya operator sebesar Rp 1.288.485.000 per satu unit pesawat NC212i. Solusi usulan juga menimbulkan biaya investasi tambahan sebesar Rp 39.641.000.