Studi mengenai karakteristik tegakan vegetasi pohon di habitat alami merak hijau jawa (Pavo
muticus muticus Linnaeus, 1766) diperlukan untuk upaya introduksi avifauna tersebut ke suatu
habitat baru untuk dikembangkan populasinya. Taman Nasional Baluran (TNB) merupakan
salah satu referensi habitat. Beberapa parameter habitat yang penting dikaji di antaranya adalah
keberadaan pohon sebagai tempat berteduh, tempat bertengger dan tempat tidur. Penelitian ini
ditujukan untuk memperoleh informasi primer mengenai karakteristik pohon sebagai
penunjang habitat merak hijau jawa di TNB. Lokasi penelitan ini yaitu wilayah Savana Bekol
dengan area kajian seluas 125 ha selama rentang waktu 1 sampai 8 April 2019. Metode yang
digunakan adalah dengan membuat diagram profil pohon dengan plot berukuran 20x60 meter
sebanyak 10 plot. Data yang diambil di setiap plot meliputi jenis pohon, tinggi pohon, diameter
pohon, koordinat pohon, model arsitektur pohon, tinggi tajuk dan lebar tajuk. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tinggi rata-rata pohon pada kesepuluh plot adalah 11,05 ± 3,042 meter,
dengan pohon tertinggi berupa gebang (Corypha utan) setinggi 24 meter. Rata-rata pohon
tertinggi pada setiap plot berukuran 15,9 ± 5,22 meter. Tegakan penunjang habitat merak hijau
jawa memiliki persentase tutupan tajuk rata-rata 33,73%, dengan tegakan jarang sebanyak 7
plot dan tegakan cukup sebanyak 3 plot. Tegakan rata-rata berada pada stratum C (4-20 meter).
Selain itu, merak hijau jawa membutuhkan habitat dengan tegakan pohon yang cukup (40-
70%) hingga jarang (<40%) untuk menunjang perilaku berteduh dan beristirahatnya. Merak
hijau jawa cenderung memilih pohon dengan model arsitektur Scarone, Roux, Holltum dan
Troll sebagai tempat bertengger.