digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

CN235 merupakan salah satu produk pesawat dengan permintaan tinggi di PT Dirgantara Indonesia (PT DI). PT DI memperkirakan terjadi peningkatan jumlah permintaan CN235 menjadi 6 unit per tahun. Namun kapasitas produksi CN235 saat ini, khususnya major subassembly tail unit hanya 3 unit per tahun. Kecepatan produksi CN235 sangat bergantung pada proses perakitan dimana waktu perakitan memakan 63% dari waktu total produksi. Perbaikan lintas perakitan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi PT DI agar jumlah permintaan terpenuhi. Pada kondisi aktual lintas perakitan tail unit CN235 terdapat dua komponen yang belum mencapai target produksi, yaitu RH Horizontal Structure dan Rudder Structure. Selain itu, pembagian beban kerja antar stasiun pada kedua komponen masih belum seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk merancang lintas perakitan yang memenuhi takt time dan memiliki nilai smoothness index yang lebih baik dari sistem aktual untuk komponen RH Horizontal Structure dan Rudder Structure. Langkah penelitian yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian adalah melakukan penugasan ulang elemen kerja terhadap stasiun dengan menggunakan model matematis integer nonlinear programming. Model ini memiliki fungsi tujuan meminimasi sum of squared deviation antara waktu siklus dan waktu stasiun. Batasan yang digunakan dalam model adalah negative zoning constraint, precedence constraint, dan cycle time constraint. Berdasarkan hasil komputasi model pengembangan, diperoleh penurunan smoothness index RH Horizontal Structure sebesar 34% sedangkan Rudder Structure sebesar 61%. Selain itu terjadi perubahan actual cycle time dari 587 jam menjadi 294 jam. Total biaya yang dibutuhkan untuk menerapkan usulan rancangan adalah Rp895.680.000. Usulan rancangan lintas perakitan terbukti dapat meningkatkan kapasitas produksi tail unit CN235 menjadi 6 unit per tahun.