ABSTRAK Slamet Pranyoto
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
COVER Slamet Pranyoto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Slamet Pranyoto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Slamet Pranyoto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Slamet Pranyoto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Slamet Pranyoto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Slamet Pranyoto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Slamet Pranyoto
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
White Spot Syndrome Virus (WSSV) merupakan virus berbentuk batang yang banyak
hidup di lingkungan laut dan menyerang kelompok krustasea, seperti udang. Studi
menunjukkan WSSV menjadi salah satu virus penyebab kerugian ekonomi terbesar
pada sektor budidaya akuakultur udang windu di Indonesia dan beberapa negara
lainnya. Konstruksi bakteri penghasil dsRNA digunakan sebagai salah satu upaya
dalam menangani infeksi virus WSSV pada udang. Tujuan penelitian adalah
menghasilkan sekuen double stranded-RNA (dsRNA) dengan target domain protein
struktural VP28 dari genom WSSV. Metode yang dilakukan adalah dengan cara
menyisipkan sekuen VP28 ke dalam plasmid pET32+ beserta sekuen segmen M dari
bakteriofag phi6. Pembentukan sekuen dsRNA dibantu oleh RNA dependent RNA
polymerase (RdRP) yang bekerja dalam inisiasi dan elongasi sekuen dsRNA.
Konstruksi plasmid pP2RE dilakukan untuk menghasilkan protein P2 yang dapat
mengkatalis aktivitas RNA dependent RNA polymerase (RdRP). Sekuen P2 Replicase
yang berasal dari segmen L bakteriofag phi6 disisipkan ke dalam plasmid pCOLA-Duet.
Plasmid yang telah dikonstruksi kemudian ditransformasikan ke dalam bakteri
Escherichia coli BL21 (DE3) menggunakan metode heatshock dengan seleksi antibiotik
Ampicilyn (25?L/ml) untuk plasmid pWSRI dan Kanamycin (25 ?g/ml) untuk pP2RE.
Keberhasilan transformasi dibuktikan dengan hasil elektroforesis gel agarosa 1% yang
menunjukkan ukuran pita plasmid pWSRI dan pP2RE secara berurutan 6200 bp dan
5500 bp. Hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan primer spesifik menunjukkan
hasil yang sesuai dengan ukuran yang diharapkan yaitu pWSRI 178 bp dan pP2RE 800
bp. Konfirmasi isolat dsRNA dengan PCR menghasilkan ukuran pita tunggal sekitar
200 bp. Kesimpulan sementara yang dapat diambil bahwa bakteri Escherichia coli
BL21 yang ditransformasi plasmid pWSRI dan pP2RE dapat memproduksi dsRNA.