digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Silvia Ayu Agatha
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Silvia Ayu Agatha
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Silvia Ayu Agatha
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Silvia Ayu Agatha
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Silvia Ayu Agatha
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Silvia Ayu Agatha
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Silvia Ayu Agatha
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

Formasi Lower Warukin diendapkan di daerah fluvio deltaic (shallow marine) pada kala Miosen Awal hingga Miosen Tengah di Cekungan Barito. Pada saat Miosen Awal terjadi pengangkatan Pegunungan Meratus sehingga terjadi perubahan siklus dari transgresi menjadi regresi. Hal tersebut menghasilkan litologi di Formasi Lower Warukin berupa lapisan tipis antara sand, shale, silt dan coal. Pertamina EP telah melakukan penelitian di bagian utara formasi tersebut dan menghasilkan oil sebesar 222 BOPD. Kemudian terlihat kemenerusan di bagian selatan formasi sehingga diperlukan eksplorasi di daerah tersebut. Terdapat satu sumur eksplorasi di daerah penelitian dimana kualitas data sumur tersebut kurang baik dikarenakan efek washout. Diperlukan pre-conditioning data untuk meminimalisir efek washout. Daerah target eksplorasi berada di zona transisi dimana reflektor tidak dapat tergambarkan dengan jelas. Maka dari itu, untuk dapat mengidentifikasi lapisan tipis reservoir diperlukan metode Extended Elastic Impedance (EEI) untuk dapat menggambarkan padanan reflektivitas zona target. Untuk dapat mengkarakterisasi reservoir daerah target, diperlukan parameter elastik batuan yang sensitif terhadap perubahan litologi dan fluida. Diperoleh parameter elastik yang sensitif terhadap perubahan litologi yaitu Mu-Rho dan parameter elastik yang sensitif terhadap perubahan fluida yaitu Lambda-Rho. Lambda-Rho akan memberikan korelasi maksimum dengan log EEI pada chi ?43° dan Mu-Rho akan memberikan korelasi maksimum dengan log EEI pada chi 90°. EEI dengan chi 90° akan sepadan dengan S-impedance. Kemudian dilakukan inversi model based berdasarkan konsep forward modelling dari masing-masing log parameter sensitif untuk mengetahui persebaran batupasir yang berisi hidrokarbon. Pembuatan volum impedansi relatif dapat meningkatkan hasil inversi karena zona reservoir dapat terpisahkan dengan baik. Pada volum relatif, zona reservoir diindikasikan dengan nilai S-Impedance positif (>0) dan nilai Lambda-Rho negatif (<0).