digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Salsabila Ghina Utami
Terbatas Open In Flip Book Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Salsabila Ghina Utami
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Salsabila Ghina Utami
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Salsabila Ghina Utami
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Salsabila Ghina Utami
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Salsabila Ghina Utami
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Salsabila Ghina Utami
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Salsabila Ghina Utami
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Biosurfaktan merupakan senyawa hasil metabolisme mikrooganisme yang memiliki fungsi untuk mengurangi tegangan permukaan, sebagai pengemulsi, dispersant, anti-adhesive, dan lain-lain. Kemampuan tersebut menjadikan biosurfaktan semakin banyak digunakan di berbagai industri sehingga permintaan biosurfaktan semakin meningkat setiap tahunnya. Optimasi produksi biosurfaktan perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi biosurfaktan dan mengurangi cost production. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis sumber nitrogen dan konsentrasi yang paling optimal dalam produksi biosurfaktan oleh bakteri Pseudoxanthomonas sp. G3. serta menentukan metode preservasi biosurfaktan yang paling efektif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah produksi biosurfaktan dari Pseudoxanthomonas sp.G3 menggunakan medium SMSS dengan tambahan 2% light crude oil sebagai sumber karbon dan 4 macam sumber nitrogen berupa urea, NaNO3 dan NH4NO3. Biosurfaktan dari tiap sumber nitrogen diukur indeks emulsifikasi (E24), Interfacial Tense (IFT), Oil drop assay, serta berat kering biosurfaktan. Kemudian, dilakukan produksi biosurfaktan untuk kemudian dipreservasi menggunakan 3 metode berbeda yaitu (a) Tanpa penambahan pengawet, (b) Penambahan 0,2%(w/v) kalium sorbat, dan (c) Disimpan dalam bentuk bubuk. Masing-masing disimpan pada suhu ruang, sedangkan untuk metode a dan b juga dilakukan penyimpanan pada suhu 4oC. Hasil dari penelitian ini menunjukkan produksi biosurfaktan dengan menggunakan sumber nitrogen NaNO3 memberikan nilai aktivitas dan yield paling tinggi. Nilai E24 sebesar 76,63%, diameter zona bening sebesar 1.1 cm, penurunan nilai IFT sebesar 35,4%, serta berat kering biosurfaktan sebesar 0,45 g/L. Dilakukan pembuatan kurva tumbuh dan kurva produksi dengan 3 konsentrasi NaNO3 (0.3%;0.6%;1.2%(w/v)). Didapatkan bahwa pertumbuhan sel maksimum terjadi pada umur 24 jam sedangkan produksi biosurfaktan maksimum terjadi pada jam ke-72. Berdasarkan hasil kurva produksi didapatkan konsentrasi NaNO3 optimum adalah 0.3% (w/v). Kontaminasi mikroba terjadi pada minggu ke-3 penyimpanan, dengan kontrol yang disimpan pada suhu ruang mengandung jumlah sel bakteri paling banyak., sedangkan perlakuan dengan pemberian kalium sorbat dan penyimpanan pada suhu 4oC baru terjadi kontaminasi pada minggu ke-5. Selama penyimpanan aktivitas dari biosurfaktan (emuksifikasi dan IFT) menurun. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sumber nitrogen yang paling optimal dalam produksi biosurfaktan oleh Pseudoxanthomonas sp. G3 adalah NaNO3 0.3%(w/v), serta metode preservasi biosurfaktan yang paling efektif adalah dengan penambahan kalium sorbat pada suhu 4oC.