digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRACT:Hasil pengujian penyinaran pendar panas (TL) dan Infrared Optical Stimulated Luminescence (IROSL)terhadap conto dari endapan teras Bengawan Solo di daerah Ngawi menunjukkan bahwa secara teoretis teknik tersebut di atas dapat digunakan sebagai penentuan umur endapan teras Bengawan Solo. Dari pengukuran dengan metode TL dan IROSL terlihat adanya perbedaan hasil yang cukup kontras. Walaupun dari hasil pengukuran tersebut didapat angka-angka umur, tetapi angka-angka ini belumlah dapat dikatakan sebagai umur baku teras-teras tersebut. Hasil sementara umur teras yang dipakai adalah umur minimal yang didapat dari metode TL dan IROSL, yaitu untuk T1 sebesar ± 78,37 Ka, untuk T2 tidak ditentukan, T3 sebesar ±32,309 Ka, T4 sebesar ± 17,938 Ka dan T5 sebesar ± 5,06 Ka.Dari hasil penentuan berdasarkan TL dan IROSL terlihat adanya gambaran kasar tentang umur teras Bengawan Solo dengan teras yang paling tinggi mempunyai umur yang paling tua yaitu ± 78,37 Ka dan teras terendah mempunyai umur yang paling muda yaitu ± 5,06 Ka.