Zona Dangkal, Lapangan Merdeka, mulai dikembangkan untuk memperlambat laju
penurunan produksi karena memiliki potensi hidrokarbon yang cukup besar serta
karakter geologi yang relatif berbeda.
Data log sumur dan atribut seismik merupakan elemen utama interpretasi fasies,
dibantu oleh data batuan inti dan pemahaman tatanan geologi regional yang masingmasing
diintergrasikan untuk menghasilkan model sedimenter konseptual.
Interval MF6-Beta (orde III sikuen) dicirikan oleh semakin berkembangnya batupasir
channel kearah atas (regresi), sedangkan pada skala parasikuen berisi perulangan
proses pendangkalan dan pendalaman, ditandai oleh kehadiran batugamping pada
akhir episode pengendapan dan amalgamasi batupasir fluvial channel yang
merupakan penyusun utama reservoir MF4 pada fase pendangkalan maksimum.
Model konseptual kemudian digunakan sebagai acuan dalam pemodelan numerik
ketika membangun skeleton serta grid stratigrafi dan sedimetologi, tujuannya agar
heterogenitas reservoir terwakili ketika dilakukan penyebaran properti menggunakan
kombinasi metode stochastic dan deterministik.
Penelitian ini membuktikan bahwa bagaimanapun konsep geologi mutlak diperlukan
sebagai kontrol utama dalam pemodelan numerik