digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yoseph
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Yoseph
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Yoseph
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Yoseph
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Yoseph
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Yoseph
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Yoseph
PUBLIC Yoninur Almira

DAFTAR Yoseph
PUBLIC Yoninur Almira

2019 TS PP YOSEPH_LAMPIRAN.pdf?
PUBLIC Yoninur Almira

2019 TS PP YOSEPH_JURNAL.pdf ]
PUBLIC Yoninur Almira

Lintas penyeberangan Merak – Bakauheni merupakan salah satu lintas utama dan komersial di Indonesia memiliki jarak 15 mil laut menghubungkan ujung Barat Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera yang beroperasi selama 24 jam sepanjang tahun tanpa berhenti dan menjadi lintas penyeberangan tersibuk di Indonesia bahkan di Asia. Pada awal Tahun 2011 terjadi stagnasi di pelabuhan Merak yang puncaknya terjadi kemacetan yang luar biasa hingga mencapai km 80 di dalam tol Jakarta – Merak berdasarkan hasil investigasi ombudsman pada saat itu penyebabnya adalah keterbatasan sarana dan prasarana khususnya jumlah armada kapal penyeberangan yang tidak mencukupi. Sejak saat itu pemerintah membuka kesempatan seluasluasnya untuk berinvestasi di lintas Merak – Bakauheni sehingga saat ini beroperasi 68 unit kapal pada 6 pasang dermaga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji jumlah armada kapal ideal yang dibutuhkan dan pengaruhnya terhadap tingkat efisiensi biaya operasional kapal serta besaran biaya pokok tarif yang berlaku di lintas Merak – Bahauheni. Analisis diawali dengan melakukan simulasi pada setiap jumlah kapal operasi/hari pada berbagai kondisi yaitu kondisi normal, low season, peak season, dan kondisi khusus yaitu pada puncak masa Angkutan Lebaran yang digunakan sebagai dasar analisis terhadap kesesuian beban biaya operasional kapal/trip yang akan berpengaruh terhadap biaya pokok tarif. Hasil penelitian ini menunjukkan pada kondisi riil saat ini biaya operasional kapal/trip adalah sebesar Rp. 33.054.565,- lebih besar Rp. 5.640.015,- (20,57%) dari biaya operasional tarif eksisting serta biaya pokok tarif sebesar Rp. 1.347,30 /SUP/mil, sehingga dengan sebanyak 68 unit kapal di lintasan, setiap kapal minimal mencapai muatan kendaraan roda 4/lebih padaii kisaran faktor muat 70% sampai dengan 80% untuk mulai mendapatkan margin keuntungan. Dengan demikian jumlah armada kapal ideal di lintas Merak – Bakauheni adalah maksimal 52 unit dengan biaya operasional/trip sebesar Rp. 27.692.297,- dan biaya pokok tarif sebesar Rp. 1.347,30 /SUP/mil yang menggambarkan semakin sedikit jumlah kapal di lintasan maka kesempatan setiap kapal untuk beroperasi akan semakin banyak akibatnya biaya operasional kapal dapat ditekan.