ABSTRAK Ester Rosari Tambunan
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB
COVER Ester Rosari Tambunan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ester Rosari Tambunan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ester Rosari Tambunan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ester Rosari Tambunan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ester Rosari Tambunan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ester Rosari Tambunan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Ester Rosari Tambunan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ester Rosari Tambunan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PT Dirgantara Indonesia (PT DI) merupakan BUMN di Indonesia dengan bisnis
pada bidang penerbangan. Pesawat CN-235 merupakan salah satu produk unggulan
PT DI dengan permintaan tertinggi, yaitu 6 unit per tahun. Namun, Kepala Divisi
Component Assembly menyatakan bahwa PT DI hanya mampu memproduksi
pesawat CN-235 sebanyak 4 unit per tahun.
Proses perakitan bagian outer wing pesawat CN-235 memiliki ketimpangan nilai
terbesar antara waktu aktual dan waktu standar operasi serta rata-rata utilitas
pekerja yang rendah. Problem owner menyatakan bahwa penugasan pekerja
dilakukan berdasarkan intuisi supervisor sehingga belum terstruktur. Metode
penugasan pekerja yang terstruktur dibutuhkan untuk mencapai target produksi dan
meningkatkan utilitas pekerja. Model matematis mixed integer linear programming
diadopsi untuk menghasilkan model yang sesuai dengan lintas perakitan CN-235.
Fungsi objektif model adalah meminimasi waktu menganggur pekerja dengan
pembatas berupa ketersediaan skill pekerja, precedence constraint, operasi
perakitan, desired cycle time, serta durasi periode penjadwalan. Komputasi
dilakukan dengan perangkat lunak CPLEX Optimization Studio 12.9.0.
Model usulan menghasilkan penugasan pekerja untuk perakitan satu unit outer wing
pesawat CN-235 pada 8 periode penjadwalan, yaitu selama 320 jam kerja. Model
usulan mencapai jumlah permintaan tahunan sebesar 6 unit dan meningkatkan
utilitas pekerja dari 49% menjadi 85,3%. Peningkatan utilitas pekerja
memungkinkan pengurangan jumlah pekerja dari 19 orang menjadi 14 orang
pekerja.