Perpustakaan Digital ITB

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak gunung api didalamnya. Banyaknya gunung api aktif di Indonesia ini memberikan manfaat yang besar bagi Indonesia sehingga informasi-informasi dasar mengenai gunung api yang ada di Indonesia menjadi penting untuk diketahui. Salah satu informasi yang penting untuk diketahui adalah informasi struktur bawah permukaan dari daerah gunung api tersebut. Metode geofisika dapat digunakan untuk mengetahui informasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi struktur bawah permukaan dari Gunung api Papandayan menggunakan metode gaya berat. Melalui metode ini, data percepatan gravitasi akan dianalisis sehingga diperoleh interpretasi dari struktur bawah permukaannya, seperti geomerti, kedalaman, hingga jening batuan penyusunnya. Pada penelitian ini digunakan Gravimeter LaCoste & Romberg tipe G-928. Pemisahan anomali regional dan residual dari data anomali bouguer dilakukan dengan metode moving average atau rataan berjalan. Anomali bouguer yang didapatkan pada akuisisi data lapangan berkisar antara 157 hingga 168,5 mGal. Anomali regional yang didapatkan dari pengolahan data berkisar antara 158,6 hingga 164,2 mGal dan anomali residual yang didapatkan dari pengolahan data berkisar antara ?1,8 hingga 4 mGal. Model struktur bawah permukaan diduga terdiri dari tiga jenis batuan yaitu batuan andesit dengan massa jenis 2,40 ????????/????????3, lempung atau clay dengan rentang massa jenis 1,67 hingga 2,07 ????????/????????3, batuan basalt dengan massa jenis 3,27 ????????/????????3, dan andesit basaltik dengan massa jenis 2,70 hingga 3,00 ????????/????????3, dengan misfit model sebesar 9,33.