digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Particulate Matter (PM) merupakan faktor penting dalam penentuan kualitas udara. PM dengan ukuran partikel lebih kecil dari 2.5 ?m (PM2.5) dan 10 ?m (PM10) merupakan jenis PM yang sangat berbahaya karena dapat masuk dan terdeposisi dalam alveoli paru-paru yang dalam jangka panjang menyebabkan gangguan penafasan. Oleh karena itu diperlukan sistem monitoring kualitas udara dengan pengukuran PM2.5 dan PM10 supaya penanggulangan terhadap polusi dapat segera diatasi. Untuk tujuan tersebut, pada penelitian ini dilakukan perancangan sistem pengukuran PM menggunakan sensor partikel Sharp GP2Y1010AU0F. GP2Y merupakan sensor partikel berbasis hamburan yang low-cost dan berdaya rendah serta memiliki desain yang sederhana dan dapat dimodifikasi. Modifikasi dilakukan dengan mengkombinasikan sensor GP2Y dan impactor sehingga dihasilkan pendeteksian PM2.5 dan PM10 secara bersamaan dalam satu instrument. Sensor GP2Y yang digunakan dikarakterisasi terlebih dahulu dan dari hasil eksperimen diperoleh bahwa flow yang divariasikan tidak memberikan perbedaan yang signifikan sehingga flow yang digunakan adalah 1 L/min dengan linearitas tertinggi. Sensor GP2Y merupakan sensor partikel yang sensitive terhadap pengaruh ukuran dan jenis partikel. Ukuran partikel yang dapat dideteksi GP2Y pada effisiensi 50% adalah 250 nm. Impactor yang dirancang dengan diameter nozzle 0.6 mm diuji menggunakan Optical Particle Counter dan diperoleh diameter cutoff yaitu 3.05 nm. Sensor GP2Y yang dikombinasikan dengan impactor dibandingkan dengan Grimm dan dihasilkan nilai R2 0.99 tanpa menggunakan impactor dan R2 0.99 dengan menggunakan impcator. Sistem pemonitoringan PM dilakukan dengan menggunakan konsep Internet of Things dengan jaringan komunikasi yang digunakan berbasis internet menggunakan protocol Message Queuing Telemetry Transport (MQTT) sehingga dapat secara portable digunakan dalam melakukan pengukuran lapangan.