digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Polyethylene oxide (PEO) merupakan material polimer yang sudah banyak digunakan sebagai solid polymer electrolyte (SPE) untuk all-solid baterai litium ion (LIB) karena memiliki kestabilah kimia yang baik. Namun, rendahnya konduktivitas ionik PEO pada temperatur ruang menjadi masalah signifikan yang dapat menurunkan performa dari LIB. Polyvinyl alcohol (PVA) yang memiliki struktur amorf menjadi salah satu polimer menjanjikan untuk meningkatkan konduktivitas ionik SPE. Penelitian ini melaporkan pembuatan SPE yang mengkompositkan PEO dan PVA, dengan sumber ion litium LiOH untuk mempelajari karakteristik PVA dan PEO dengan memvariasikan LiOH mulai dari 0 wt% hingga 10 wt%. Sintesis SPE yang telah dilakukan menggunakan metode solution casting menghasilkan lapisan yang tipis, transparan, dan homogen. Dengan menambahkan proses ultrasonikasi dalam melarutkan larutan SPE, berhasil mempersingkat waktu sintesis dan menghasilkan larutan yang lebih homogen. Analisa menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD) yang dikonfirmasi dengan hasil karakterisasi Fourier Transform Infrared (FTIR), menunjukkan bahwa SPE dengan struktur semikristalin telah terbentuk. Thermogravimetry/Differential Thermal Analyzer (TG/DTA) telah digunakan untuk mengetahui kestabilan termal SPE, yang menunjukkan sampel SPE stabil hingga suhu 200 °C dan memilik temperature glass pada suhu 73 °C. Konduktivitas ionik SPE diperoleh dari hasil pengukuran impedansi menggunakan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS). SPE dengan konduktivitas ionik paling baik dihasilkan pada sampel SPE dengan komposisi LiOH 2 wt % yang mencapai 1,25 × 10-4 Scm-1 pada temperatur ruang. Uji Cyclic Voltammetry (CV) juga dilakukan untuk memperoleh nilai tegangan kerja dari SPE, menujukkan rentang tegangan pada 1,5 V hingga 5,6 V.