digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Aktivitas seismik di daerah batuan vulkanik saat ini masih banyak terkendala oleh kemampuan alat bor untuk meletakkan sumber getar dinamit yang tidak dapat menembus kedalaman yang diinginkan. Pada kondisi seperti di wilayah Majalengka, batuan vulkanik sudah ditemukan di kedalaman 4 meter, sehingga dinamit atau sumber getar yang diledakkan tidak dapat menembus batuan vulkanik dan tidak menghasilkan data seismik yang baik. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya alternatif sumber getar yang dapat memetakan area vulkanik dengan lebih baik. Penelitian akuisisi seismik di daerah vulkanik menjadi penting, karena pada beberapa area vulkanik muncul rembesan minyak dan gas. Dalam penelitian ini, digunakan alternatif sumber getar berupa vibrosis, diharapkan dengan menggunakan sumber ini dapat menghasilkan data seismik dengan kualitas yang lebih baik. Vibrosis dapat menjadi alternatif sumber getar selain dinamit karena jenis frekuensi yang dihasilkan dapat diatur sesuai hasil tes parameter yang ada. Tes parameter akan dilakukan dengan berbagai macam variasi jumlah group penerima , variasi frekuensi, variasi down force vibrosis dan jumlah vibrosis yang digunakan di setiap titik sumber getarnya. Dengan adanya perbandingan data dari hasil parameter tes, akan didapatkan parameter terbaik untuk proses akuisisi di lintasan yang sudah ditentukan. Dari hasil berbagai macam parameter test tersebut, telah dimaksimalkan untuk dijadikan acuan pada saat menghadapi karakter batuan yang sama dengan yang ada di area penelitian. Hasil penelitian menunjukkan hasil penampang seismik dengan sumber getar vibrosis di daerah batuan vulkanik dapat menditeksi hingga kedalaman 1 detik dengan kontinuiti refleksi dan resolusi yang lebih baik. Untuk mendapatkan data seismik refleksi yang lebih dalam, diperlukan energi vibrosis yang lebih besar, hal ini disebabkan batuan vulkanik yang bersifat meredam gelombang seismik