Aktivitas seismik di daerah batuan vulkanik saat ini masih banyak terkendala oleh
kemampuan alat bor untuk meletakkan sumber getar dinamit yang tidak dapat
menembus kedalaman yang diinginkan. Pada kondisi seperti di wilayah
Majalengka, batuan vulkanik sudah ditemukan di kedalaman 4 meter, sehingga
dinamit atau sumber getar yang diledakkan tidak dapat menembus batuan vulkanik
dan tidak menghasilkan data seismik yang baik. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya
alternatif sumber getar yang dapat memetakan area vulkanik dengan lebih baik.
Penelitian akuisisi seismik di daerah vulkanik menjadi penting, karena pada
beberapa area vulkanik muncul rembesan minyak dan gas. Dalam penelitian ini,
digunakan alternatif sumber getar berupa vibrosis, diharapkan dengan
menggunakan sumber ini dapat menghasilkan data seismik dengan kualitas yang
lebih baik. Vibrosis dapat menjadi alternatif sumber getar selain dinamit karena
jenis frekuensi yang dihasilkan dapat diatur sesuai hasil tes parameter yang ada. Tes
parameter akan dilakukan dengan berbagai macam variasi jumlah group penerima
, variasi frekuensi, variasi down force vibrosis dan jumlah vibrosis yang digunakan
di setiap titik sumber getarnya. Dengan adanya perbandingan data dari hasil
parameter tes, akan didapatkan parameter terbaik untuk proses akuisisi di lintasan
yang sudah ditentukan. Dari hasil berbagai macam parameter test tersebut, telah
dimaksimalkan untuk dijadikan acuan pada saat menghadapi karakter batuan yang
sama dengan yang ada di area penelitian. Hasil penelitian menunjukkan hasil
penampang seismik dengan sumber getar vibrosis di daerah batuan vulkanik dapat
menditeksi hingga kedalaman 1 detik dengan kontinuiti refleksi dan resolusi yang
lebih baik. Untuk mendapatkan data seismik refleksi yang lebih dalam, diperlukan
energi vibrosis yang lebih besar, hal ini disebabkan batuan vulkanik yang bersifat
meredam gelombang seismik