Dalam penerapan metode stimulasi vibroseismik untuk meningkatkan produksi minyak, metode ini diketahui dapat dikombinasikan dengan metoda peningkatan perolehan minyak lainnya, sepeti injeksi bahan kimia, uap panas, dan injeksi gas untuk mendapatkan perolehan minyak yang lebih optimal. Paper ini adalah studi laboratorium untuk meniliti kemungkinan penerapan kombinasi injeksi polimer dengan stimulasi vibroseismik. Eksperimen dilakukan pada core sintetis yang telah dilakukan waterflood hingga mencapai waterflood residual oil saturation (Sorw). Terdapat dua mekanisme pendesakan yang diuji selama stimulasi vibroseimik berlangsung, yaitu pendesakan fluida pendesak (brine atau polimer) secara bersamaan dan secara berurut. Adanya dua mekanisme pendesakan yang berbeda dilakukan untuk mendapatkan mekanisme alternatif yang dapat digunakan di lapangan pada kondisi tertentu. Selanjutnya, dilakukan pengamatan terhadap dua parameter yang lazim diperhatikan di industri perminyakan, yaitu saturasi minyak tersisa (Sor) dan perolehan minyak (RF). Selain itu, tiga jenis sampel minyak dengan viskositas berbeda yaitu rendah, sedang, dan tinggi, dengan nilai 0.84 cp, 11.23 cp, dan 39.78 cp, secara berturut-turut, digunakan untuk mengetahui pengaruh viskositas minyak terhadap hasil performa stimulasi vibroseismik.
Hasil eksperimen di laboratorium menunjukkan secara konsisten bahwa stimulasi polimer-vibroseismik dapat lebih menurunkan dengan rata-rata 10.595% dan lebih meningkatkan hingga 8.57% dibandingkan dengan hasil stimulasi brine-vibroseismik. Analisa pada dua jenis mekanisme pendesakan selama stimulasi
2
berlangsung, menunjukkan bahwa mekanisme pendesakan secara simultan memiliki hasil yang lebih baik, dengan selisih penurunan berkisar 2.62% - 3.48% dibandingkan dengan hasil pendesakan secara berurut. Selain itu, hasil sensitivitas viskositas minyak menunjukkan bahwa stimulasi vibroseismik memberikan hasil yang paling optimum pada sampel minyak dengan viskositas yang relatif sedang, yaitu berkisar 11.23 cp. Sebagai tambahan, hasil lainnya menunjukkan bahwa pendesakkan polimer dapat lebih meningkatkan perolehan minyak pada penerapan stimulasi vibroseismik yang dilakukan pada sampel minyak dengan viskositas tinggi.