Dewasa ini, sebuah rangkaian t erintegrasi (integrated circui t) dapat memili ki jutaan bahkan milyaran tra nsistor untu k menjalan kan fungsi yang beragam dan kompleks yang menjadi tant angan dal m hal p erancangan dan produksi. Dal am hal komunikasi, integrat ed circuit m emiliki per an yang penting untuk memproses hingga mentrans misikan dat a dari satu pihak ke pihak lain. Beberapa pe rangkat ko munikasi juga me miliki kem ampuan u ntuk menyandikan data sebelum ditran misikan sehingga komunikasi bersifat ra hasia dan ti dak mudah disadap.
Di sisi lain, keterlibatan pihak ketiga dalam proses perancang n hingga produksi suatu IC merupakan hal yang umum terjadi. Hal ini akan menjadi masalah bagi sebuah entitas yang mengingin an keaman an dalam berkomunik asi karena terdapat peluang bahwa pera ngkat kom unikasi yang mereka gunakan disusupi oleh sebuah struktur jahat yang disebut hardware tro jan. Penyu supan hardware trojan pada perangkat komunikasi ini memungkinkan pihak ketiga menyadap dan mengambil informasi rahasia ya ng dilewatk an melalui perangkat komunikas i tersebut ehingga komunikasi yang dila kukan tida k sepenuhn ya rahasia.
Karena hardware trojan dapat diimplementasik n dalam berbagai bentuk, fungsionalitas, teknik kamuflase, dan te knik implantasi, pe deteksiannya sulit dilakukan sehingga menjadi p erhatian ser ius dalam bidang k eamanan perangkat keras. Salah satu me ode yang menjanjikan dalam mendeteksi keberadaan hardware trojan ada lah side channel anal sis walaupun masih banyak penelitian lanjutan yang harus dilakukan.
Pada tesi s ini akan dilakukan penelitian terhadap tingkah laku hardware trojan
beserta te knik yang dapat digunakan untuk mendeteksi keber adaannya. Sebagai
langkah awal, sebuah perangkat keras kh sus sebaga i akselerator penyandian data
mengguna kan Advanced Encryption Standar d (AES) didesai n dan
diimplem entasikan dalam seb uah Field Programm able Gat Arrays (FPGA).
Akselerat or penyand an data ini merupakan salah satu blok milik pihak ketig a dalam
integrated circuit yang digunakan dalam p erangkat komunikasi. Kemudian, sebuah
hardware trojan diimplantasikan ke dalam blok tersebut dan berfung i untuk
membocorkan kunci sandi AES yang digunakan untuk melakukan penyandian data melalui kanal output yang meliputi radiasi elektromagnetik, gelombang suara yang tak dapat didengar, paket ARP dan ICMP yang ditransmisikan melalui jaringan kabel ethernet maupun nirkabel Wi-Fi, dan kerangka data 802.11 yang ditransmisikan melalui Wi-Fi.
Selanjutnya, dengan menggunakan perangkat pengukuran dan pengamatan yang umumnya tersedia di laboratorium atau dapat diperoleh dengan mudah, metode side channel analysis dilakukan untuk mendeteksi keberadaan hardware trojan yang telah diimplantasi di dalam FPGA. Dengan mengatur tingkah laku hardware trojan, efektivitas metode pendeteksian melalui side channel analysis dapat diamati. Di sisi lain, efektivitas metode kamuflase hardware trojan untuk mempersulit dalam mendeteksi keberadaannya juga dapat diamati.