2019 TA MUHAMMAD LUTHFI AKBAR TRISNO 13315043 & ROBITSON AYUB ARITONANG 13315063 LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Open In Flip Book Rina Kania
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Rina Kania
» ITB
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia yang disebabkan oleh tingginya kadar glukosa dalam darah. Karenanya, pengontrolan kadar glukosa dalam darah menjadi hal yang sangat penting. Pendeteksian glukosa secara non-enzimatik saat ini menjadi topik hangat, salah satunya adalah dengan menggunakan material Metal Organic Framework (MOF) yang memiliki beberapa kelebihan, di antaranya memiliki luas permukaan yang besar serta memiliki mikropori dalam jumlah yang banyak. Tujuan penelitian ini adalah mensintesis MOF CoBTC dan melihat performansinya sebagai sensor glukosa. Metode sintesis yang digunakan adalah metode solvotermal sedangkan untuk metode pengujian performansi sensor menggunakan metode elektrokimia. Solvotermal CoBTC dilakukan pada suhu 85°C, 100°C, 115°C dan 100°C dengan variasi lamanya waktu proses 10 dan 20 jam. Unjuk kerja terbaik didapatkan pada material CoBTC yang diproses pada temperatur 100°C selama 10 jam. Material CoBTC yang dibuat dikarakterisasi menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscopy (SEM), Fourier Transform Infrared (FTIR), Brunauer Emmett Teller (BET) Surface Area Analyzer. Hasil uji elektrokimia menunjukkan potensial kerja optimal sensor pada 0,4 V, sensitivitas sebesar 53,455 ?A mM-1 cm-2 dengan batas pendeteksian sebesar sebesar 5,49 ?M, serta linearitas pendeteksian sebesar 98%. Dengan hasil ini sensor dianggap telah memenuhi standar dari Food and Drug Association (FDA) dengan akurasi minimum sebesar 95% untuk digunakan sebagai sensor glukosa.