digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Brazil Nut Eect (BNE) merupakan salah satu fenomena dinamika granular yang dapat ditemui pada sistem partikel dengan ukuran yang berbeda dan ditandai dengan munculnya partikel yang berukuran lebih besar ke permuka- an. Permukaan asteroid diselimuti oleh lapisan regolit yang dapat dipandang sebagai suatu sistem partikel granular. Beberapa asteroid, seperti Eros dan Itokawa, menunjukkan adanya bukti bahwa fenomena BNE juga dapat terjadi pada lingkungan gravitasi rendah. Fenomena ini muncul diduga akibat dari guncangan seismik yang memicu tumbukan antar partikel. Ketika dua benda mengalami kontak melalui tumbukan, maka akan ada gaya kontak yang juga perlu ditinjau perannya dalam fenomena BNE. Tujuan dari penelitian ini adalah merekonstrusi pemodelan fenomena BNE di permukaan asteroid dengan melibatkan gaya kontak (normal dan tangensi- al) antar partikel selama tumbukan yang dihasilkan dari guncangan seismik. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa gaya kontak akan mendukung terjadinya fenomena BNE karena kontak antar partikel akan membantu me- nahan partikel besar pada ketinggian tertentu. Dengan hanya melibatkan ko- esien gesek statis (tanpa gulingan), gaya kontak pada arah normal lebih do- minan dibanding arah tangensial. Variasi frekuensi guncangan seismik dan nilai koesien gesekan statis juga dilakukan dalam pemodelan. Pemodelan menunjukkan juga adanya fenomena naiknya partikel besar ke permukaan. Namun demikian, partikel besar tersebut masih tertimbun oleh partikel kecil. Diperkirakan diperlukan guncangan seismik yang cukup besar untuk membuat partikel besar sepenuhnya berada di permukaan. Oleh ka- rena itu, apabila bongkahan besar yang sekarang teramati merupakan hasil fenomena BNE, kemungkinan hal ini adalah hasil guncangan seismik akibat tumbukan meteorit yang katastropik pada masa awal pembentukan keplanetan di Tata Surya.