COVER Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 8 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Peredam Elektromagnetik Pasif merupakan jenis peredam baru yang dapat
dijadikan alternatif sebagai alat untuk meningkatkan performa struktur dalam
memikul beban gempa yang merupakan salah satu tantangan terbesar dalam
perencanaan infrastruktur di Indonesia. Peredam elektromagnetik pasif
menawarkan keuntungan yang tidak dimiliki oleh jenis peredam lainnya, di
antaranya fleksibilitas dalam mengatur kapasitas redaman yang diinginkan dan
hasil disipasi energi yang dapat disimpan dalam bentuk cadangan listrik sehingga
tidak merusak alat peredam akibat pemanasan sendiri yang akan terjadi jika energi
didisipasi dalam bentuk kenaikan suhu.
Dua model struktur dibuat untuk melihat perilaku struktur dengan dan tanpa
peredam elektromagnetik pasif. Struktur yang digunakan merupakan struktur
rangka baja 30 lantai yang berfungsi sebagai kantor dan berlokasi di Kota Bandung.
Profil baja yang digunakan adalah WF 608 x 477 untuk kolom dan IWF 650 x 300
untuk balok. Profil tersebut ditentukan dengan iterasi dengan target kekuatan dan
kekakuan tertentu. Peredam elektromagnetik pasif yang digunakan diasumsikan
berperilaku linier dengan koefisien redaman sebesar 906 kN-s/m.
Dari hasil analisis respon spektra dan riwayat waktu didapatkan struktur tanpa
peredam tidak lolos syarat bangunan tahan gempa yang disyaratkan pada SNI
1726:2012, sedangkan struktur yang dilengkapi peredam elektromagnetik pasif
dengan konfigurasi tertentu lolos semua syarat bangunan tahan gempa. Secara
keseluruhan penambahan peredam elektromagnetik pasif dengan konfigurasi yang
digunakan menurunkan perioda struktur sebesar 8,15 persen, nilai simpangan total
rata-rata sebesar 15,85 persen, nilai simpangan antar lantai rata-rata sebesar 6,81
persen, dan nilai ? (parameter pengaruh P-Delta) rata-rata sebesar 13,84 persen.