digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alif Muhammad Reza
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 8 Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Alif Muhammad Reza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Peredam Elektromagnetik Pasif merupakan jenis peredam baru yang dapat dijadikan alternatif sebagai alat untuk meningkatkan performa struktur dalam memikul beban gempa yang merupakan salah satu tantangan terbesar dalam perencanaan infrastruktur di Indonesia. Peredam elektromagnetik pasif menawarkan keuntungan yang tidak dimiliki oleh jenis peredam lainnya, di antaranya fleksibilitas dalam mengatur kapasitas redaman yang diinginkan dan hasil disipasi energi yang dapat disimpan dalam bentuk cadangan listrik sehingga tidak merusak alat peredam akibat pemanasan sendiri yang akan terjadi jika energi didisipasi dalam bentuk kenaikan suhu. Dua model struktur dibuat untuk melihat perilaku struktur dengan dan tanpa peredam elektromagnetik pasif. Struktur yang digunakan merupakan struktur rangka baja 30 lantai yang berfungsi sebagai kantor dan berlokasi di Kota Bandung. Profil baja yang digunakan adalah WF 608 x 477 untuk kolom dan IWF 650 x 300 untuk balok. Profil tersebut ditentukan dengan iterasi dengan target kekuatan dan kekakuan tertentu. Peredam elektromagnetik pasif yang digunakan diasumsikan berperilaku linier dengan koefisien redaman sebesar 906 kN-s/m. Dari hasil analisis respon spektra dan riwayat waktu didapatkan struktur tanpa peredam tidak lolos syarat bangunan tahan gempa yang disyaratkan pada SNI 1726:2012, sedangkan struktur yang dilengkapi peredam elektromagnetik pasif dengan konfigurasi tertentu lolos semua syarat bangunan tahan gempa. Secara keseluruhan penambahan peredam elektromagnetik pasif dengan konfigurasi yang digunakan menurunkan perioda struktur sebesar 8,15 persen, nilai simpangan total rata-rata sebesar 15,85 persen, nilai simpangan antar lantai rata-rata sebesar 6,81 persen, dan nilai ? (parameter pengaruh P-Delta) rata-rata sebesar 13,84 persen.