Penggunaan pelampung suar sebagai sarana navigasi kemaritiman masih menggunakan
catu daya yang memerlukan pemeliharaan rutin. Microbial Fuel Cell (MFC) merupakan
salah satu metode yang dapat menyelesaikan masalah penggunaan catu daya yang perlu
pemeliharaan rutin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat desain MFC yang
dapat menggantikan catu daya pelampung suar. Sistem Phototrophic Sediment Microbial
Fuel Cell (PSMFC) terpilih karena terdapat mikroalga yang menghasilkan oksigen untuk
direduksi pada katoda dan memberikan sumber nutrisi bagi bakteri yang menghasilkan
elektron pada anoda. Penelitian ini memiliki sasaran untuk melihat pengaruh penyinaran,
lama penyinaran, dan jarak elektroda stainless steel mesh dengan luas 9 cm2 terhadap
kinerja PSMFC. Sel yang diberi penyinaran menghasilkan nilai OCP yang lebih tinggi
(maksimum 205,2 mV), rapat daya maksimum yang lebih tinggi (0,68 mV/m2), tetapi
arus yang lebih rendah (5,3 ?A pada kondisi tanpa penyinaran dan 3,3 ?A dengan
penyinaran). Kondisi penyinaran yang diperpanjang menghasilkan OCP, arus, dan rapat
daya yang lebih tinggi. Jarak elektroda yang lebih besar memberikan nilai OCP, arus, dan
rapat daya yang lebih tinggi. Analisis SEM menunjukkan bahwa pembentukkan biofilm
lebih tersebar pada variasi jarak elektroda yang lebih kecil dan lebih rapat pada jarak
elektroda yang lebih besar. Dengan analisis FTIR, diketahui bahwa semua variasi MFC
menghasilkan senyawa organik yang sama meskipun konsentrasinya lebih tinggi pada
variasi jarak elektroda yang lebih besar.