

COVER Sri Mundarti
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 

BAB 1 Sri Mundarti
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 

BAB 2 Sri Mundarti
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 

BAB 3 Sri Mundarti
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 

BAB 4 Sri Mundarti
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 

BAB 5 Sri Mundarti
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 

PUSTAKA Sri Mundarti
EMBARGO  2027-06-07 
EMBARGO  2027-06-07 
Fouling organik menjadi batasan yang utama dalam aplikasi membran ultrafiltrasi
untuk pengolahan air minum. Hidropilisasi permukaan menggunakan coating
polidopamin (PDA) dapat menjadi metode yang menjanjikan untuk mengurangi
pembentukan fouling. Pada penelitian ini, sebuah pendekatan yang sederhana
digunakan untuk memodifikasi membran polipropilen (PP) menggunakan coating
PDA menggunakan berbagai konsentrasi (1gr/L hingga 5 gr/L). Hidropilisitas
membran setelah dimodifikasi dikarakterisasi menggunakan sudut kontak air,
sedangkan uji filtrasi dilakukan untuk menentukan performa membran
menggunakan larutan model asam humat dan air gambut sebagai umpan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sudut kontak air turun dari 96o menjadi
78o setelah di coating dengan PDA 3 gr/L selama 1 jam. Membran tersebut
memiliki porositas sebesar 62%, fluks air murni sebesar 63 L/m2.jam serta rejeksi
larutan model HA sebesar 91%. Ketika membran tersebut digunakan untuk filtrasi
air gambut, rejeksi yang diperoleh hanya sebesar 22%. Sementara itu, rejeksi
asam humat paling tinggi mencapai lebih dari 95% terjadi pada membran setelah
di coating dengan PDA 5 gr/L. Hal ini disebabkan oleh kelarutan zat organik yang
lebih rendah dalam larutan model asam humat dibandingkan dalam air gambut.
Nilai flux recovery ratio (FRR) pada semua membran setelah di coating lebih
tinggi dibandingkan pada membran sebelum di coating. Hal ini menunjukkan
bahwa membran tersebut memiliki sifat fouling yang lebih rendah dibandingkan
membran tanpa coating.