Pengukuran kesuksesan implementasi sistem informasi (SI) merupakan penelitian
yang telah banyak dilakukan dalam dunia akademis. Kesuksesan SI merupakan
salah satu alat untuk menilai apakah investasi dan usaha-usaha yang dilakukan
dalam menerapkan sistem informasi pada suatu organisasi memberikan manfaat
sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Hal ini semakin krusial jika konteksnya
adalah organisasi pemerintahan karena ukuran kesuksesan lebih bersifat tidak
dapat terukur secara langsung. Sistem Informasi Pengadaan Barang/ Jasa Secara
Elektronik (SPSE) adalah SI yang digunakan oleh Instansi Pemerintahan di
Indonesia untuk kegiatan mengadakan barang/jasa. SPSE bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, persaingan sehat, dan
akuntabilitas di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan terkait ukuran kesuksesan
implementasi SI dan merancang model pengukuran kesuksesan implementasi SI
dengan dasar model DeLone dan McLean (D&M), model (UTAUT) dan model
Budaya organisasi dengan studi kasus pada Kementerian Keuangan. Penggunaan
model-model tersebut diharapkan bisa menghasilkan model kesuksesan SI yang
lebih komprehensif. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu identifikasi
dan analisis kebutuhan perancangan model, perancangan model pengukuran
kesuksesan SPSE, pengumpulan data dengan skala likert, validasi rancangan
model menggunakan PLS-SEM.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa model pengukuran yang dikembangkan tidak
cukup baik untuk pengukuran kesuksesan SPSE di Kementerian Keuangan. Dari
hipotesis-hipotesis yang dikembangkan hanya lima hipotesis yang terbukti
berpengaruh kuat yaitu budaya hirarki terhadap ekspektasi usaha, kondisi-kondisi
yang memfasilitasi terhadap penggunaan, minat penggunaan terhadap
penggunaan, kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna, kepuasan pengguna
terhadap manfaat dengan nilai Tstatistic > 1.96.