digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK5.pdf
Terbatas Asep Kusmana
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

IPAL Semanggi melayani pengolahan air limbah pada masyarakat Surakarta pada wilayah bagian selatan. IPAL Semanggi dibangun pada tahun 1999 dengan kapasitas 30 liter per detik dan pada tahun 2006 ditingkatkan menjadi 60 liter per detik. Kedepannya sambungan air limbah yang dilayani IPAL Semanggi akan terus bertambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Studi ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi pengolahan pada kondisi eksisting, menyimpulkan permasalahan yang terjadi dan diajukan solusinya. Metodologi yang digunakan yaitu dimulai dari identifikasi masalah, pengujian kualitas air limbah, pengumpulan data, studi literatur, analisis, dan pembahasan. Dari hasil studi ini dapat disimpulkan bahwa efluen air limbah di IPAL Semanggi pada parameter COD dan ammonia belum memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Permasalahan utama yang terjadi adalah proses pengolahan biologis yang terjadi tidak optimal. Hal ini disebabkan karena aerator yang digunakan tidak bekerja dengan baik serta waktu detensi yang singkat pada tangki aerasi. Hal ini juga berpengaruh kepada penyisihan COD dan amonia menjadi tidak efisien. Oleh karena itu alternatif solusi yang dapat diberikan adalah modifikasi pada tangki aerasi serta penambahan unit pengolahan lanjutan seperti unit nitrifikasi-denitrifikasi, unit stripping-adsorpsi, atau aerated constructed wetland. Dengan menggunakan metode pembobotan yaitu SAW (Simple Additive Weight) didapatkan solusi yang paling ekonomis dan efisien yaitu modifikasi pada tangki aerasi dan penambahan unit stripping-adsorpsi, netralisasi, dan disinfeksi. Untuk pengolahan residu yaitu lumpur menggunakan unit solid separation chamber dan belt filter press. Direncanakan akan melayani 28 kelurahan dalam 4 kecamatan serta dilakukan dalam dua tahap, yakni tahap I : 2020 – 2030 dan tahap II : 2030 – 2040 dengan masing-masing kapasitas IPAL yaitu 0,142 m3/s dan 0,160 m3/s. Total biaya pembangunan yang diperlukan adalah Rp 15.929.400.000,00 (LimaBelas Milyar Sembilan Ratus Dua Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Ribu Rupiah).