Pada jaringan Internet hari ini, pemakain Transmission Control Protocol (TCP)
sebagai teknik pengendalian kongesti dan perutean jalur tunggal sebagai teknik
perutingan memunculkan beberapa masalah antara lain mengakibatkan utilisasi link
dan throughput yang rendah, ketidakadilan dan distribusi trafik yang tidak
seimbang. Masalah ini ditimbulkan karena TCP dan perutean jalur tunggal pada
Internet saat ini tidak mempunyai informasi jaringan secara menyeluruh. Oleh
karena itu diperlukan adanya teknik pengendalian kongesti dan perutean yang
dibantu oleh jaringan dengan menggunakan informasi global. Teknik tersebut
didapatkan pada kerangka kerja jaringan masa depan SDN. Pemisahan control
plane dan data plane di SDN membuat jaringan ini lebih fleksibel untuk
dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi aplikasi layanan.
Pada penelitian ini, diusulkan skema pengendalian kongesti berbasis controller
(controller-based congestion control) yang dinamakan PACEC (Path Associativity
Centralized Explicit Congestion Control). Pada PACEC pengaturan naik turunnya
rate pengiriman didasarkan pada ketersedian bandwidth, dan delay pada suatu jalur
yang ditemukan. Dalam hal ini controller SDN sebagai penentu kebijakan
pengendalian kongesti yang diprogramkan kepadanya. Keunggulan dari skema
yang diusulkan adalah menggunakan informasi ketersediaan bandwidth yang
diketahui controller secara global sehingga sumber daya jaringan dapat digunakan
secara optimal, dan keputusan pengendalian jaringan dapat dilakukan lebih akurat.
PACEC merupakan modifikasi dan perbaikan dari algoritma pengendalian kongesti
yang dibantu router klasik. Dalam melakukan pengendalian kongesti, skema
PACEC dapat diintegrasikan dengan perutean jalur jamak dan alokasi bandwidth.
Dengan pengaturan ketiga teknik tersebut setiap flow yang diijinkan masuk ke
jaringan dapat dilewatkan pada beberapa jalur terbaik dan dapat dijamin alokasi
rate untuknya agar memenuhi persyaratan QoS. Sebagai indikator kinerja untuk
algoritma yang diusulkan adalah throughput, delay, fairness, smoothness, overhead
dan kompleksitas.
Kinerja dari algoritma yang diusulkan diverifikasi dengan serangkaian pengujian
dengan menggunakan simulasi perangkat lunak Mininet dan RYU controller. Hasil
simulasi menunjukkan bahwa algoritma yang diusulkan menghasilkan kinerja yang
lebih baik berupa peningkatan throughput sampai dengan 10%, fairness 9%,
peningkatan efisiensi mencapai 50% dan penurunan overhead sampai dengan 80%.
Hal ini menunjukkan keunggulan dari algoritma yang diusulkan, namun demikian
masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menurunkan parameter
kompleksitas.