digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen elektronik dapat memberikan banyak manfaat daripada dokumen kertas, seperti dalam hal duplikasi yang dapat dilakukan dengan mudah. Akan tetapi, memastikan keaslian dan integritasnya juga akan lebih sulit. Beberapa orang mengatasi masalah itu dengan menggunakan tanda tangan digital berbasis Public Key Infrastructure (PKI), namun PKI memiliki risiko adanya single point failure pada Certificate Authorities (CA). Sejumlah berita telah menunjukkan bahwa terdapat beberapa CA yang berhasil di-compromised atau bahkan berhenti berfungsi. Ketika hal tersebut terjadi maka dapat dipastikan semua komponen yang berada di bawahnya akan terganggu. Selain itu, masalah lain seperti manajemen kunci dan sertifikat digital yang memasuki masa kadaluwarsa juga harus dipertimbangkan ketika menggunakan tanda tangan digital berbasis PKI. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem tanda tangan digital yang dapat menjamin suatu dokumen elektronik dari ancaman-ancaman yang mempengaruhi keaslian serta integritas dokumen tersebut dengan menggunakan metode alternatif selain PKI. Dengan kata lain, penelitian ini mengusulkan metode baru untuk pembuatan dan verifikasi tanda tangan digital tanpa menggunakan PKI, melainkan menggunakan blockchain, kriptografi hash, dan Two Factor Authentication (2FA). Penggunaan blockchain sebagai metode alternatif didasarkan pada sifat-sifatnya seperti immutable dan resilient. Dengan menggunakan kombinasi beberapa metode yang telah disebutkan, diharapkan dapat mengurangi masalah yang ada pada tanda tangan digital, sehingga dapat lebih optimal dalam memastikan keaslian dan integritas dokumen elektronik. Sehubungan dengan itu, hasil dari pengujian yang telah dilakukan mengonfirmasi bahwa metode yang diusulkan mampu mengurangi masalah yang terkait dengan keaslian dan integritas dokumen elektronik.