digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2013_TA_PP_RISKA_MUSLIMAH_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_RISKA_MUSLIMAH_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_RISKA_MUSLIMAH_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_RISKA_MUSLIMAH_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan



Getaran akibat gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan struktur, sehingga fenomena alam ini telah lama menjadi perhatian utama dalam bidang ketekniksipilan. Hingga saat ini, metode desain tahan gempa yang paling banyak digunakan ialah metode desain berbasis gaya atau dikenal dengan “Force-Based Design”(FBD). Namun dalam metode FBD, tingkat kerusakan struktur akibat gempa rencana tidak dapat diketahui secara jelas. Tingkat kerusakan atau kinerja struktur memiliki korelasi yang lebih baik dengan perpindahan daripada gaya, karena perpindahan dapat mengindikasikan kerusakan struktur secara langsung. Hal ini melatarbelakangi dikembangkannya alternatif metode berbasis perpindahan yang dikenal dengan “Direct Displacement-Based Design” (DDBD). Metode DDBD dapat digunakan tidak hanya untuk desain tetapi juga untuk assessment struktur eksisting. Dalam tugas akhir akan dibahas mengenai aplikasi metode DDBD untuk assessment struktur Jembatan Cikubang yang merupakan bagian dari Jalan Tol Cipularang, Jawa Barat, Indonesia. Hasil assessment tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil evaluasi kinerja struktur berdasarkan metode performance-based berupa analisis statik nonlinear (pushover) dan analisis Non-Linear Time History (NLTH), dengan parameter yang ditinjau berupa nilai drift jembatan.Tujuan perbandingan hasil analisis ketiga metode tersebut ialah untuk mengetahui relevansi atau keakuratan metode DDBD dalam assessment struktur jembatan, dengan hasil analisis NLTH sebagai acuan karena dianggap sebagai metode yang paling akurat untuk menggambarkan kinerja struktur akibat gempa. Proses pemodelan serta analisis struktur dilakukan dengan menggunakan program komputer MIDAS CIVIL 2011. Hasil studi dan analisis menunjukkan bahwa assessment berdasarkan prosedur DDBD menghasilkan nilai drift yang mirip dengan hasil analisis pushover dan memiliki perbedaan nilai drift pada pier terpendek yang tidak terlalu besar dengan hasil analisis NLTH, yaitu sekitar 30-40%. Mengacu pada hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode DDBD cukup akurat dalam menggambarkan kinerja struktur Jembatan Cikubang akibat gempa.