digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2014_TA_PP_RADITYA_RASYAD_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_RADITYA_RASYAD_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_RADITYA_RASYAD_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_RADITYA_RASYAD_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2014_TA_PP_RADITYA_RASYAD_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan


Perencanaan fondasi mesin umumnya lebih kompleks daripada fondasi biasa. Hal ini disebabkan karena selain memperhitungkan beban statis , perencanaan fondasi mesin juga harus memperhitungkan beban dinamis yang dihasilkan oleh mesin. Meskipun, pada umumnya, beban dinamis yang dihasilkan oleh mesin relative kecil dibandingkan beban statisnya, namun beban dinamis tidak dapat diabaikan dalam perhitungan karena beban tersebut bekerja terus dan beroperasi dalam jangka waktu yang lama. Maka dari itu proses perencanaan fondasi mesin mengharuskan adanya kerja sama yang baik antara insinyur struktur, geoteknik, maupun insinyur mesin. Dalam menerima beban dinamis yang dihasilkan oleh mesin, struktur fondasi akan memberikan respon berupa respon getaran. Respon getaran dari sistem struktur fondasi ini diwakili oleh parameter frekuensi natural struktur dan amplitudo getaran. Kedua besaran tersebut adalah karakteristik dinamis dari suatu struktur yang sangat penting dan harus diperhatikan dalam perencanaan fondasi mesin. Parameter frekuensi natural struktur yang akan kita desain tidak boleh mendekati atau bahkan sama dengan frekuensi beban luar yang bekerja pada struktur. Bila kedaan tersebut terpenuhi maka akan terjadi resonansi. Resonansi akan menyebabkan respon getaran struktur mengalami pembesaran sehingga perpindahan struktur yang terjadi bernilai sangat besar. Terdapat dua konsep yang digunakan dalam mendesain fondasi mesin yaitu konsep high tune dan low tune. Konsep high tune adalah konsep bilamana frekuensi natural struktur bernilai lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi operasi mesin. Sedangkan konsep low tune adalah konsep bilamana frekuensi natural struktur lebih rendah dibandingkan dengan frkuensi operasi mesin. Tujuan utama dari perencanaan fondasi mesin adalah pembatasan respon ampitudo getaran. Parameter amplitudo getaran ditunjukkan baik untuk perpindahan maupun kecepatan maksimal struktur. Kedua parameter tersebut harus dibatasi agar tidak memberikan efek negatif untuk lingkungan sekitar fondasi. Batas-batas yang digunakan sebagai standar dalam perencanaan fondasi mesin ini terdapat pada ACI 351.3R-04.