2010_TA_PP_DITA_ARIFA_NURANI_1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Latifa Noor
2010_TA_PP_DITA_ARIFA_NURANI_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_DITA_ARIFA_NURANI_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_DITA_ARIFA_NURANI_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_DITA_ARIFA_NURANI_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_DITA_ARIFA_NURANI_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_DITA_ARIFA_NURANI_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
2010_TA_PP_DITA_ARIFA_NURANI_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Latifa Noor
Kadmium merupakan logam berat yang terdapat di alam dalam jumlah renik. Ion logam ini jika terakumulasi di lingkungan dalam jumlah yang melebihi ambang batas akan membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu diperlukan metode yang tepat untuk analisis kadmium dengan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi. Dalam penelitian ini telah dikembangkan metode analisis kadmium berbasis Flow Injection Analysis (FIA) dengan menggunakan resin penukar kation hasil polimerisasi biji asam jawa sebagai material pengisi kolom. Hasil penelitian menunjukkan karakterisasi sifat retensi resin yaitu nilai pH optimum
6,87 dengan waktu kontak 2 jam dan faktor kapasitas 0,42 mg/ gram resin. Penggunaan resin sebagai material pengisi kolom dalam teknik prakonsentrasi berbasis FIA memberikan kapasitas resin dinamik 1,34 mg/gram resin. Metode yang dikembangkan mempunyai kinerja analitik yang baik dengan tingkat presisi dan akurasi tinggi. Nilai koefisien variansi yang diperoleh sebesar 3,97% untuk larutan kadmium dengan konsentrasi 100 ppb, sensitivitas sebesar 7,78 µ g/L, dan limit deteksi 9,39 µ g/L. Selain itu diperoleh kelinieran dengan koefisien korelatif R2= 0,970 pada rentang konsentrasi 50 sampai 250 ppb. Penggunaan metode ini pada analisis Cd(II) dari contoh air sungai Citarum memberikan konsentrasi Cd(II) sebesar 87,43 ppb dengan % recovery 102,25% dan pada air sungai Dayeuh Kolot diperoleh konsentrasi Cd(II) sebesar 92,43 ppb dengan % recovery 103,10%.