2010_TS_PP_ANGGI_SHESTITA_WULANDARI_1-COVER.pdf
Terbatas agus slamet
» ITB
Terbatas agus slamet
» ITB
Udang windu (Penaeus monodon) merupakan salah satu komoditas akuakultur
unggulan Indonesia yang permintaannya di dunia meningkat setiap tahun. Oleh
karena itu, peningkatan produksi telur udang windu di tempat budi daya menjadi
penting dilakukan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui teknik
ablasi mata yang bertujuan untuk menstimulasi proses pematangan gonad. Akan
tetapi teknik ini menyebabkan udang betina tidak dapat digunakan sebagai
indukan lagi setelah melalui dua siklus spawning disamping kualitas telur yang
semakin menurun. Permasalahan ini dapat dijawab dengan pendekatan RNA
interference (RNAi), suatu teknologi yang dapat menghambat ekspresi Gonad-
Inhibiting Hormone (GIH) sehingga menstimulasi pematangan gonad. Teknologi
RNAi ini dilakukan dengan memproduksi double-stranded RNA (dsRNA) GIH
secara in vitro dan in vivo. Produksi dsRNA diawali dengan mengisolasi RNA
total udang windu dari batang mata dan ditranskripsi balik menggunakan
iScriptTM cDNA Synthesis Kit. Fragmen GIH diperoleh dengan mendesain tiga
pasang primer yang berada dalam daerah yang berpotensi menjadi smallinterfering
RNA (siRNA). Ketiga pasang primer ini digunakan untuk
mengamplifikasi fragmen GIH melalui touchdown PCR. Produk dsRNA-GIH
secara in vitro diperoleh melalui MEGAscript® RNAi kit. Produk dsRNA-GIH
berukuran 271 pb yang diperoleh kemudian diinjeksikan pada dua ekor induk
udang yang berumur 12-14 bulan. Injeksi ini tidak menyebabkan spawning,
kemungkinan disebabkan dosis dsRNA-GIH yang terlalu rendah. Oleh karena itu,
dsRNA dalam skala besar perlu diproduksi secara in vivo. Fragmen GIH yang
telah diperoleh melalui touchdown PCR diligasi dengan vektor kloning pGEM®
T-Easy. Fragmen GIH tersebut kemudian dipotong dengan enzim restriksi Not1
untuk diligasikan dengan vektor ekspresi L4440. Bakteri E.coli HT115
selanjutnya ditransformasi dengan vektor ekspresi tersebut. Produk dsRNA-GIH
yang terekspresi pada bakteri dengan induksi IPTG diisolasi menggunakan
metode TRIzol yang dimodifikasi. Larik berukuran ±750 pb menunjukkan
dsRNA-GIH telah berhasil diisolasi dari bakteri transforman. Hasil sekuensing
dan PCR transkripsi balik menunjukkan bahwa fragmen dsRNA-GIH telah
berhasil dikonstruksi di dalam vektor ekspresi L4440.