digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2015_TS_PP_AFIQ_FAKHRI_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TS_PP_AFIQ_FAKHRI_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TS_PP_AFIQ_FAKHRI_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TS_PP_AFIQ_FAKHRI_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TS_PP_AFIQ_FAKHRI_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TS_PP_AFIQ_FAKHRI_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TS_PP_AFIQ_FAKHRI_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

Kebutuhan akan bahan bakar minyak (fuel) semakin meningkat, sedangkan jumlah cadangan minyak di Indonesia semakin berkurang. Eksplorasi sumur minyak baru membutuhkan biaya yang sangat besar, oleh karena itu memaksimalkan produksi minyak pada sumur-sumur tua terus dilakukan. Peningkatan perolehan minyak yang dikenal sebagai Enhanced Oil Recovery (EOR) terus dikembangkan. Salah satu upaya peningkatan perolehan minyak dengan cara injeksi bahan kimia di sumur tua untuk mengatasi produksi air yang berlebih (water conning), teknik ini disebut water shut-off. Tujuan penelitian ini untuk membuat gel natrium silikat/urea yang digunakan sebagai blocking agent pada teknik water shut-off serta mempelajari faktor variasi konsentrasi dan temperatur terhadap waktu gelasi. Rentang konsentrasi natrium silikat yang dipelajari pada penelitian ini sebesar 3,99– 21,44% w/w. Konsentrasi urea yang dipelajari pada rentang 5 – 20% w/w, sedangkan konsentrasi salinitas pada rentang 0,5 – 3% w/w. Pada penelitian ini digunakan variasi temperatur 65 – 120 0C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi urea dan natrium silikat yang semakin besar membuat waktu gelasi semakin cepat. Konsentrasi natrium silikat pada rentang 3,99 – 10,72% w/w membentuk gel, sedangkan pada konsentrasinya lebih besar daripada itu terbentuk suspensi berwarna putih. Konsentrasi urea yang optimum diperoleh 5% w/w. Toleransi salinitas maksimum sebesar 2% w/w. Pada salinitas lebih besar dari 2% w/w terbentuk suspensi pada konsentrasi natrium silikat lebih besar dari 6,7% w/w. Semakin besar temperatur, waktu gelasi juga semakin cepat. Pada temperatur dibawah 75 0C, gel tidak terbentuk, kondisi optimum diperoleh pada temperatur ? 95 0C. Jadi dapat disimpulkan bahwa variasi konsentrasi dan temperatur akan mempengaruhi waktu gelasi. Gel natrium silikat/urea ini terbukti berhasil mengurangi permeabilitas dan porositas dari core secara drastis.