Sebagai bagian dari bidang computer vision, pengenalan citra digital berhasil
memudahkan kegiatan manusia yang berhubungan dengan penglihatan. Penelitian
ini menggunakan dua metode yaitu pengenalan mobil tidak bergerak dan deteksi
objek bergerak untuk membantu tuna netra. Pre-processing citra, segmentasi citra,
ekstraksi komponen, pengukuran tingkat kepercayaan, pengukuran titik berat dan
pencocokan pola adalah tahapan yang dilakukan untuk pengenalan mobil. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode ini berhasil mengenali mobil
sampai 95% dari 20 citra dalam waktu di bawah 500ms. Kalibrasi jarak dilakukan
untuk estimasi dugaan jarak citra bergerak dengan cara mengambil sudut pandang
pada pengguna ketika akan menyebrang dihitung dengan menggunakan metode
least square. Metode Accumulative Difference Image (ADI) digunakan untuk
deteksi citra bergerak berhasil dengan baik walaupun ada latency sebesar 150-250
ms (5 frame per detik) untuk deteksi objek bergerak dengan kecepatan yang
rendah (kecepatan maksimum 40km/jam). Adanya latency yang tinggi tersebut
menimbulkan noise dan akuisisi area dugaan yang kurang akurat. Sedangkan
untuk objek yang bergerak dengan kecepatan yang tinggi yaitu objek bergerak
dengan kecepatan maksimum 80km/jam, diperlukan latency yang lebih kecil 60-
70ms (15 frame per detik) untuk memberikan hasil yang lebih akurat dan aman.